Penyebab Kegagalan Timnas Indonesia
Kurangnya Konsistensi di Fase Grup
Indonesia hanya mampu meraih satu kemenangan dari empat laga. Hasil imbang melawan Laos dan kekalahan dari Filipina menunjukkan kurangnya konsistensi tim dalam menghadapi lawan yang secara peringkat seharusnya bisa dikalahkan.Disiplin Pemain
Insiden kartu merah Muhammad Ferarri menjadi bukti bahwa pengendalian emosi pemain masih menjadi masalah. Bermain dengan sepuluh orang di laga krusial memengaruhi keseimbangan tim dan memberi keuntungan signifikan bagi lawan.-
Minimnya Penyelesaian Akhir
Meski menciptakan banyak peluang, ketajaman lini depan Indonesia masih kurang. Kegagalan memanfaatkan peluang emas menjadi penghambat utama tim untuk mencetak gol di pertandingan-pertandingan penting. Keterbatasan Pengalaman Pemain Muda
Mayoritas pemain yang dibawa ke Piala AFF 2024 adalah pemain muda. Meskipun memiliki potensi besar, pengalaman mereka di level internasional masih minim, sehingga memengaruhi ketenangan dalam situasi genting.
Langkah ke Depan
Kegagalan ini harus menjadi titik awal untuk perbaikan menyeluruh di tubuh Timnas Indonesia. Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain:
Peningkatan Kedisiplinan
Pelatihan intensif terkait pengendalian emosi di lapangan harus menjadi prioritas. Pemain harus mampu menjaga konsentrasi dan menghindari insiden yang merugikan tim.Pengembangan Pemain Muda
Meski pengalaman pemain muda masih kurang, potensi mereka sangat besar. Program pengembangan jangka panjang diperlukan untuk meningkatkan kualitas individu dan kerja sama tim.Evaluasi Strategi dan Taktik
Shin Tae-yong harus mengevaluasi pendekatan taktiknya, terutama dalam mengantisipasi lawan dengan gaya bermain berbeda. Fleksibilitas strategi akan menjadi kunci di turnamen berikutnya.Persiapan yang Lebih Matang
Turnamen internasional membutuhkan persiapan yang lebih matang, termasuk uji coba melawan tim-tim kuat untuk mengasah kemampuan pemain dan menguji strategi pelatih.