Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola

FIFA dan AFC Tolak Permintaan BFA, Pertandingan Indonesia VS Bahrain Tetap di Indonesia

21 Oktober 2024   14:10 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:16 2079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden FIFA dan Presiden AFC telah sepakat pertandingan Bahrain dan Indonesia tetap dilaksanakan di Indonesia (Detik.Sumsel)

Akhirnya Bahrain Kecewa, Permintaan ke AFC dan FIFA Ditolak , Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs Bahrain Tetap di Indonesia (Ahmad Syaihu)

Permintaan yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) kepada FIFA dan AFC untuk memindahkan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan Bahrain memicu perbincangan hangat. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Maret 2025, dengan lokasi awal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Namun, permintaan BFA untuk memindahkan pertandingan ini keluar Indonesia menghadapi penolakan dari FIFA dan AFC. Apa yang melatarbelakangi permintaan ini dan mengapa ditolak?

Latar Belakang Permintaan Bahrain

BFA mengirimkan surat resmi ke FIFA dan AFC dengan alasan kekhawatiran terhadap keamanan tim nasional Bahrain saat bermain di Indonesia. Kekhawatiran ini timbul dari insiden pertandingan sebelumnya antara kedua tim. Pada pertemuan terakhir di kandang Bahrain, Timnas Indonesia dan Bahrain bermain imbang 2-2 dalam laga yang diwarnai sejumlah keputusan kontroversial wasit Ahmed Al Kaf, yang dianggap merugikan Indonesia. Keputusan-keputusan tersebut memicu kemarahan di kalangan suporter Indonesia, terutama di media sosial. BFA khawatir situasi ini dapat menciptakan suasana yang tidak kondusif ketika Bahrain harus bertanding di Indonesia.

Selain itu, Bahrain juga merasa bahwa atmosfer di SUGBK, yang dikenal dengan suporter fanatiknya, dapat meningkatkan risiko keamanan bagi tim mereka. Permintaan ini secara khusus mencerminkan kekhawatiran akan reaksi negatif dari pendukung Indonesia yang dapat memengaruhi mentalitas tim Bahrain selama pertandingan berlangsung.

Respon FIFA dan AFC

FIFA dan AFC dengan tegas menolak permintaan dari BFA ini. Dalam aturan FIFA terkait Kualifikasi Piala Dunia 2026, tercantum bahwa setiap pertandingan yang telah dijadwalkan harus dilaksanakan sesuai jadwal dan di lokasi yang telah ditentukan, kecuali jika terjadi situasi yang masuk dalam kategori force majeure. Force majeure, dalam konteks ini, mengacu pada situasi seperti perang, kerusuhan, atau ancaman terorisme yang membahayakan keamanan secara signifikan. Kekhawatiran BFA mengenai suporter Indonesia tidak termasuk dalam kategori force majeure, sehingga permintaan mereka tidak memiliki dasar kuat untuk dipertimbangkan oleh FIFA dan AFC.

FIFA dan AFC juga menekankan bahwa dalam kasus pertandingan yang dianggap tidak aman di stadion tertentu, laga tersebut dapat dipindahkan ke stadion lain, namun tetap dalam negara yang sama. Berdasarkan aturan ini, meskipun FIFA mengabulkan permintaan untuk memindahkan pertandingan dari SUGBK, laga tersebut tetap harus digelar di Indonesia, bukan di luar negeri.

Faktor Keamanan dan Regulasi

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana regulasi FIFA mengatur masalah keamanan dalam penyelenggaraan pertandingan internasional. Meskipun Bahrain beralasan bahwa mereka khawatir akan keselamatan tim, FIFA memiliki standar keamanan yang harus diterapkan oleh negara tuan rumah. Indonesia, sebagai negara yang telah terbukti mampu menyelenggarakan berbagai event sepak bola internasional, termasuk Asian Games dan beberapa turnamen sepak bola besar lainnya, dipandang mampu menyediakan keamanan yang memadai untuk pertandingan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun