Netizen lain, dengan akun alzikri.raihan, juga mengungkapkan kekecewaannya secara lebih tegas, menulis "Pecat wasit botak," merujuk pada penampilan fisik Ahmed Al Kaf. Di platform X, hal yang sama terjadi. Pengguna @Pram.yr menuliskan, "Ini bisa jadi sejarah bobroknya wasit FIFA. Dimana mana ada mafia. Segitunya takut negara lain sama Indonesia." Komentar tersebut menunjukkan betapa besar ketidakpuasan publik terhadap FIFA dan kinerja wasit dalam laga tersebut.
Tidak hanya netizen biasa, sejumlah influencer ternama Indonesia juga ikut mengkritik kepemimpinan wasit. Bambang Pamungkas, eks striker Timnas Indonesia, turut mengomentari melalui akun Facebook-nya dengan memposting video pertandingan tersebut. Dalam caption-nya, ia menulis, "Sekarang ada fenomena baru di Indonesia. Jika kau senggol timnas -bersiap karirmu hancur -- kau dan keluargamu akan di buly -- privasimu akan diacak-acak -- kalau kau politisi, dipastikan kau akan gagal." Unggahan ini memperlihatkan betapa emosionalnya situasi yang terjadi pasca pertandingan.
Influencer lain, seperti Atta Halilintar, juga tidak kalah sewot dengan menyampaikan ketidakpuasannya atas keputusan wasit. Hal ini menunjukkan bahwa kekecewaan terhadap wasit tidak hanya datang dari kalangan pemain dan ofisial, tetapi juga merambat ke ranah publik, termasuk para tokoh terkenal di Indonesia yang memiliki jutaan pengikut di media sosial.
Banjir Komentar di Media Sosial
Berbagai platform media sosial, mulai dari Instagram hingga YouTube, dibanjiri oleh netizen +62 yang meluapkan emosi mereka terhadap keputusan kontroversial wasit. Postingan-postingan yang terkait dengan laga Bahrain vs Indonesia di akun FIFA dan AFC menerima puluhan ribu komentar yang menyuarakan ketidakpuasan mereka. Beberapa netizen bahkan meminta FIFA untuk menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut dan memberikan sanksi kepada wasit jika terbukti melakukan kesalahan.
Di YouTube, berbagai kanal yang dimiliki oleh warga Indonesia juga ramai membahas topik ini, memantik lebih banyak diskusi tentang ketidakadilan yang dirasakan oleh Timnas Indonesia. Para content creator turut memanfaatkan momen ini untuk menarik perhatian audiens dengan tajuk-tajuk yang provokatif mengenai laga kontroversial tersebut.
Harapan untuk Evaluasi dari FIFA dan AFC
Kasus ini menambah panjang daftar ketidakpuasan publik Indonesia terhadap kualitas kepemimpinan wasit di pertandingan internasional. Banyak pihak yang berharap FIFA dan AFC akan segera melakukan evaluasi serius terhadap kinerja para wasit yang memimpin pertandingan-pertandingan penting seperti ini. Kejadian serupa telah terjadi sebelumnya, dan hal ini memperlihatkan betapa krusialnya peran wasit yang adil dan profesional dalam menjaga integritas sebuah pertandingan sepak bola.
Wasana Kata
Dengan banyaknya kritik dan tekanan dari berbagai pihak, besar harapan agar ada tindakan tegas yang diambil oleh FIFA maupun AFC untuk mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang. Wasit yang profesional dan independen sangat dibutuhkan untuk menjaga keadilan dan kejujuran dalam setiap pertandingan, demi menjaga semangat fair play yang seharusnya selalu menjadi jiwa dari olahraga sepak bola.
Semoga di pertandingan selanjutnya saat melawan China pada 15 Oktober Timnas Indonesia bisa meraih poin penuh di bawah kepemimpinan wasit yang adil dan bijaksana.