Khofifah-Emil Unggul Telak dengan 61,2% di Pilgub Jatim 2024, Risma Terpaut Jauh (Ahmad Syaihu)
Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan peta politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 mulai terlihat jelas.Â
Pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, memimpin perolehan elektabilitas dengan angka yang sangat dominan, yakni 61,2%.Â
Pasangan ini berhasil unggul jauh dari pesaing mereka, Risma-Gus Hans, yang berada di posisi kedua dengan perolehan elektabilitas sebesar 26%. Di posisi ketiga terdapat pasangan Luluk-Lukman yang hanya mampu meraih 2,2% suara, menunjukkan persaingan yang sangat ketat di antara dua pasangan teratas.
Tingginya elektabilitas Khofifah-Emil tidak lepas dari rekam jejak keduanya dalam memimpin Jawa Timur. Khofifah, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sosial, dianggap berhasil dalam menjalankan program-program pro-rakyat, sementara Emil Dardak, yang dikenal memiliki latar belakang ekonomi dan pengembangan wilayah, dipandang sebagai sosok muda yang membawa visi modernisasi. Keduanya dianggap sebagai pasangan yang saling melengkapi dalam memajukan provinsi ini.
Pasangan Pentahana raih dukungan terbanyak
Dari sisi program kerja, kepemimpinan Khofifah-Emil dikenal dekat dengan program-program berbasis kesejahteraan sosial, penguatan ekonomi kerakyatan, dan pengembangan infrastruktur. Keberhasilan mereka dalam menjalankan beberapa proyek strategis infrastruktur serta penanganan pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor penting yang mendongkrak popularitas pasangan ini. Selain itu, Emil Dardak yang juga memiliki pengalaman sebagai Bupati Trenggalek, menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat pembangunan daerah-daerah di Jawa Timur.
Di sisi lain, pasangan Risma-Gus Hans juga memberikan perlawanan yang cukup kuat. Risma, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dan kini menjadi Menteri Sosial, dikenal dengan pendekatan kepemimpinannya yang tegas dan proaktif. Risma di mata sebagian besar masyarakat Surabaya adalah simbol keberhasilan dalam menata kota tersebut menjadi lebih modern dan berwawasan lingkungan. Namun, tantangan yang dihadapi Risma adalah bagaimana ia dapat meyakinkan masyarakat di luar Surabaya untuk mendukungnya.
Risma dan Gus Han membuntuti di tempat kedua