Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Enam Tips Jadikan Es Krim Tradisional Indonesia Tetap Eksis Ditengah Gempuran Jajanan Milenial

2 Agustus 2024   20:05 Diperbarui: 2 Agustus 2024   20:28 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka warna es lilin menggoda selera (Cookpad .com)

Kemudian, ada Es Dung-Dung yang namanya diambil dari bunyi 'dung-dung' yang dihasilkan oleh pedagang saat menjajakan dagangannya. Es dung-dung biasanya dibuat dari campuran santan, gula, dan berbagai rasa buah-buahan atau kacang. Sedangkan Es Doger terkenal dengan warna merah jambu dari sirop dan campuran kelapa muda, ketan hitam, tape singkong, dan alpukat yang membuat rasanya begitu kaya.

Namun, di tengah gempuran es krim modern dengan berbagai varian rasa dan bentuk, bagaimana kita bisa memastikan es krim tradisional tetap eksis di zaman now? Yuk, Kompasianer! 

Berikut adalah beberapa ide kreatif yang bisa kita coba untuk melestarikan es krim tradisional Indonesia.

1. Inovasi Rasa dan PenyajianMengombinasikan rasa tradisional dengan presentasi modern bisa menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya, es puter yang disajikan dalam cone atau cup dengan topping yang menarik seperti cokelat leleh, marshmallow, atau granola. Atau, menciptakan varian rasa baru yang menggabungkan rasa tradisional dan modern, seperti es lilin rasa matcha durian.

2. Menggunakan Media SosialPromosi melalui media sosial sangat efektif di era digital ini. Foto-foto menarik, cerita tentang sejarah es krim tradisional, dan video pembuatan es krim bisa diunggah di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Selain itu, kolaborasi dengan food blogger atau influencer juga bisa meningkatkan popularitas es krim tradisional.

3. Event dan Festival KulinerMengadakan event atau festival kuliner yang menampilkan es krim tradisional sebagai bintang utama bisa menarik minat masyarakat. Misalnya, festival es krim tradisional di pasar lokal atau bazar kuliner. Selain itu, kompetisi membuat es krim tradisional dengan hadiah menarik bisa meningkatkan partisipasi dan antusiasme masyarakat.

4. Edukasi dan WorkshopMenyelenggarakan workshop tentang cara membuat es krim tradisional bisa menjadi kegiatan edukatif yang menarik. Ini bisa dilakukan di sekolah, kampus, atau komunitas. Dengan begitu, generasi muda bisa belajar dan mengenal lebih dekat tentang warisan kuliner Indonesia.

5. Pemasaran KreatifMenggunakan kemasan yang menarik dan ramah lingkungan bisa menjadi nilai tambah. Kemasan yang unik dan informatif tentang sejarah dan bahan-bahan es krim bisa menarik minat konsumen. Selain itu, menjual es krim tradisional di tempat-tempat strategis seperti mall, taman, atau festival musik bisa meningkatkan penjualan.

6. Kolaborasi dengan Restoran dan KafeMengajak restoran atau kafe untuk menyajikan es krim tradisional sebagai menu penutup bisa menjadi strategi yang efektif. Restoran atau kafe dengan konsep tradisional atau fusion bisa menjadi tempat yang tepat untuk menyajikan es krim ini.

Wasana Kata

Nah, itulah beberapa ide kreatif untuk melestarikan es krim tradisional Indonesia di era modern. Selain ide-ide tersebut, tentu saja kamu bisa berbagi cerita serumu atau bahkan resep es krim tradisional andalanmu. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menjaga dan merayakan kekayaan kuliner Indonesia. Dengan semangat gotong royong dan kreativitas, kita bisa memastikan es krim tradisional Indonesia tetap eksis dan dinikmati oleh generasi mendatang. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun