meja kayu gelap, duduk sendiri
Piring kosong, cahaya lilin redup
Suara sendu piano memecah sunyi
Di ruang malam, hanya ada aku
Makan malam tanpa kata-kata
Hanya desiran angin luar jendela
Menu terhidang tak terjamah
Sepiring pasta dingin menanti
Anggur merah mengalir perlahan
Menyapa rindu yang tak terjawab
Di sudut ruangan, bayangan kesepian
Menari-nari di dinding putih
Cerita masa lalu berkumandang
Saat senyummu pernah mengisi ruang
Namun kini, hanya bisikan angin
Menyentuh kenangan yang pudar
Puisi malam ini mengalir sunyi
Seperti deru gelombang di pantai sepi
Malam sendirian, dalam keheningan abadi
Aku menatap jendela, mencari jawaban
Cahaya bulan menyoroti perasaan
Menggoda bayang-bayang di dinding
Terdengar dentingan cangkir kopi
Menyelip dalam diam malam
Sudah lama tidak bersuara
Hanya langit yang mengawasi
Dan bintang-bintang yang bersaksi
Akan rasa yang terpendam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H