Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sendiri dalam Keheningan Abadi

24 Juli 2024   18:43 Diperbarui: 24 Juli 2024   18:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam sendiri https://www.limerickleader.ie/news/deaths/368262/deaths-in-limerick-march-6-2019.html

Di meja kayu gelap, duduk sendiri
Piring kosong, cahaya lilin redup
Suara sendu piano memecah sunyi
Di ruang malam, hanya ada aku

Makan malam tanpa kata-kata
Hanya desiran angin luar jendela
Menu terhidang tak terjamah
Sepiring pasta dingin menanti

Anggur merah mengalir perlahan
Menyapa rindu yang tak terjawab
Di sudut ruangan, bayangan kesepian
Menari-nari di dinding putih

Cerita masa lalu berkumandang
Saat senyummu pernah mengisi ruang
Namun kini, hanya bisikan angin
Menyentuh kenangan yang pudar

Puisi malam ini mengalir sunyi
Seperti deru gelombang di pantai sepi
Malam sendirian, dalam keheningan abadi
Aku menatap jendela, mencari jawaban

Cahaya bulan menyoroti perasaan
Menggoda bayang-bayang di dinding
Terdengar dentingan cangkir kopi
Menyelip dalam diam malam

Sudah lama tidak bersuara
Hanya langit yang mengawasi
Dan bintang-bintang yang bersaksi
Akan rasa yang terpendam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun