Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketakutan dan Tawa Malam Jumat

19 Juli 2024   05:49 Diperbarui: 19 Juli 2024   05:54 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam Jumat horor (Mojok.com)

Di balik remang sinar bulan pucat,
Ada bayang mengintai, begitu jahat.
Langkah kaki berdetak di jalan sepi,
Malam ini terasa begitu mencekam, tak terperi.

Di sudut rumah tua, pintu berderak,
Suara berbisik, jiwa terjebak.
Angin malam membawa aroma busuk,
Gemetar hati, tubuh terasa kaku.

Lentera redup, cahaya hampir padam,
Dalam gelap, ada sosok hitam.
Mata merah menyala, penuh amarah,
Rasanya jantung berhenti, tanpa arah.

Jerit kengerian melengking di udara,
Bayang setan menghantui, tiada tara.
Tak ada tempat bersembunyi, semua nyata,
Malam Jumat ini penuh bahaya.

Bagian 2: Humor di Malam Jumat

Namun, di tengah ketakutan yang mencekam,
Ada kisah lucu yang hadir dalam diam.
Hantu berambut panjang tersandung kabel,
Tertawa keras, merasa dirinya bebal.

Pocong menari-nari, jatuh terjerembab,
Berusaha bangkit, malah terlelap.
Gendruwo tersedak oleh biskuit basi,
Mengeluh kesal, "Kenapa aku yang sial begini?"

Kuntilanak nyasar di tengah jalan raya,
Dikejar anjing, lari terbirit-birit, terlena.
Si Manis Jembatan Ancol tertawa terbahak,
Menyaksikan kawannya terjerembab di lumpur pekat.

Di balik kengerian, tawa terpecah,
Malam Jumat ini penuh ceria.
Ketakutan dan humor, berpadu indah,
Memberi warna di malam yang gelap.

Dalam setiap jerit, ada tawa lepas,
Ketakutan berubah menjadi canda puas.
Malam Jumat ini, penuh kejutan,
Di kegelapan, ada canda penuh tawa dan harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun