Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menapaki Jejak Sejarah di Gunung Pring: Menelusuri Romantisme

15 Juli 2024   07:37 Diperbarui: 15 Juli 2024   07:37 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama rekan di pintu masuk makam Auliya dan Ulama Gunung Pring (dokpri)

Nama Gunung Pring diambil dari banyaknya pohon bambu atau "pring" dalam bahasa Jawa yang tumbuh di sekitar bukit ini. Kawasan ini bukan hanya menjadi tempat pemakaman para aulia, tetapi juga menjadi simbol kekuasaan dan spiritualitas sejak berdirinya Kasultanan Yogyakarta. 

Kompleks makam ini berada di bawah pengelolaan Reh Kawedanan Hageng Sriwandono bagian Puroloyo, sebuah bagian dari Keraton Yogyakarta yang bertanggung jawab atas situs-situs bersejarah.

Kyai Raden Santri adalah tokoh yang sangat dihormati, dan kisah hidupnya berkaitan erat dengan sejarah panjang Kerajaan Mataram. Sebagai putra dari Ki Ageng Pemanahan dan saudara dari Panembahan Senopati, beliau memiliki peran penting dalam sejarah Islam di Jawa. Perjalanan hidup dan perjuangan dakwahnya tercermin dari kompleks makam ini, yang menjadi tempat ziarah bagi banyak orang hingga saat ini.

Bersama istri (dokpri)
Bersama istri (dokpri)

Romantisme Peradaban Syailendra

Gunung Pring juga membawa kita pada romantisme peradaban Syailendra yang terkenal dengan candi-candi megah seperti Borobudur. Meskipun berbeda periode, kehadiran para aulia di Gunung Pring dan candi-candi Syailendra di sekitar Magelang menunjukkan betapa kaya dan beragamnya sejarah daerah ini. Syailendra dikenal sebagai dinasti yang memberikan banyak kontribusi terhadap budaya dan agama di Jawa, terutama melalui seni bangunan dan agama Buddha.

Kekuasaan Mataram dan Panembahan Senopati

Kehadiran makam Kyai Raden Santri juga mengingatkan kita pada masa kejayaan Kerajaan Mataram di bawah Panembahan Senopati. Sebagai pendiri Mataram Islam, Panembahan Senopati memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam dan penguatan kekuasaan di Jawa. Hubungan keluarga antara Kyai Raden Santri dan Panembahan Senopati mencerminkan betapa eratnya hubungan antara kekuasaan politik dan spiritual di masa lalu.

Bersama peziarah lainnya (dokpri)
Bersama peziarah lainnya (dokpri)

Pengalaman Ziarah dan Wisata

Berziarah ke Gunung Pring memberikan pengalaman yang mendalam, baik dari segi spiritual maupun sejarah. Para pengunjung dapat merasakan ketenangan dan kedamaian di kompleks makam ini, sambil merenungi perjuangan para aulia dalam menyebarkan agama Islam. Selain itu, pemandangan yang indah dari puncak bukit menambah nilai estetika dari kunjungan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun