Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

10 Tips Menolak Rayuan Maut Si Bos, Tanpa Menimbulkan Konflik!

5 Juli 2024   16:59 Diperbarui: 5 Juli 2024   17:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CAT dan Hasyim Asyari, berawal dari rayuan maut Si Bos berujung pemecatan dari Ketua KPU ( NTVNews.com)

Cara Bijak Menolak Permintaan Bos Tanpa Menyinggung dan Tetap Profesional (Ahmad Syaihu)

Publik tanah air disuguhi drama yang memilukan ketika seorang Ketua KPU Hasyim Asyary dipecat gegara melakukan tindakan asusila dengan bawahannya CAT seorang anggota PPLN di Belanda.

Dari kasus di atas bisa ditarik satu benang merah adanya rayuan maut si Bos, adanya kesempatan yang terbuka dan tidak kuatnya iman seseorang maka rayuan maut dengan label atasan bawahan terjadi di depan mata kita

Pernahkah kamu dirayu oleh bos untuk menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak dan mendadak? Bagaimana kamu menyikapinya? Apakah kamu selalu mengiyakannya atau justru menolaknya? Situasi ini cukup umum di dunia kerja, di mana permintaan mendadak dari atasan bisa menambah beban pekerjaan yang sudah ada. 

Menolak permintaan tersebut bisa menjadi dilema, karena ada kekhawatiran dianggap tidak profesional. Namun, menolak dengan cara yang tepat bisa dilakukan tanpa harus menyinggung perasaan bos. 

10  cara bijak untuk menolak permintaan bos tanpa menimbulkan konflik.

1. Evaluasi Beban Kerja Saat Ini

Sebelum merespons permintaan bos, penting untuk mengevaluasi beban kerja yang sedang kamu tangani. Jika pekerjaan yang diminta benar-benar tidak mungkin diselesaikan karena keterbatasan waktu dan kapasitas, penting untuk jujur tentang situasi ini. Komunikasikan dengan jelas tugas-tugas yang sedang kamu kerjakan dan batas waktu yang ada. Ini akan membantu bos memahami alasanmu dan mencari solusi alternatif.

2. Prioritaskan Pekerjaan

Dalam beberapa kasus, mungkin ada ruang untuk menyesuaikan prioritas. Diskusikan dengan bos tentang prioritas pekerjaan yang ada. Tanyakan apakah pekerjaan baru ini lebih penting dibandingkan tugas-tugas lain yang sedang kamu kerjakan. Dengan mendiskusikan prioritas, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu bersedia membantu, tetapi perlu mengatur waktu dengan lebih efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun