Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecurangan PPDB Selalu Terulang, Memahami Akar Masalah dan Mencari Solusi

28 Juni 2024   11:02 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:08 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tua mengukur jarak sekolah dengan rumahnya karena anaknya tidak diterima PPDB sistem zonasi (foto : JPNN)

Mengapa kecurangan PPDB terus terulang? Pemahaman terhadap  akar masalah dan memberikan solusi terbaik (Ahmad Syaihu)

Masih ingat seorang Bapak yang mengukur jarak rumahnya dengan sekolah dengan cara manual? Karena anaknya tidak diterima di sekolah dekat rumahnya? Salah satu masalah dalam PPDB sistem zonasi !

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu menjadi momen penuh stres bagi banyak orang tua dan siswa di Indonesia. Setiap tahun, berbagai kecurangan terkait PPDB kerap kali terungkap, mulai dari manipulasi alamat hingga penggunaan jalur prestasi yang tidak semestinya. Mengapa kecurangan ini selalu terulang? 

Apakah ini disebabkan oleh jumlah sekolah negeri yang terlalu sedikit, daya tampung yang terbatas, atau kualitas sekolah negeri yang tidak merata? Mari kita bahas akar permasalahan ini dan mencari jalan keluarnya.

Ilustrasi PPDB SMA, SMK dan SLB Jawa Barat (foto : detik edu)
Ilustrasi PPDB SMA, SMK dan SLB Jawa Barat (foto : detik edu)

Akar Permasalahan

  1. Jumlah Sekolah Negeri yang Terbatas

    Salah satu penyebab utama kecurangan dalam PPDB adalah jumlah sekolah negeri yang masih terbatas, terutama di daerah perkotaan. Permintaan yang tinggi untuk masuk ke sekolah negeri, yang dianggap memiliki kualitas lebih baik dan biaya lebih rendah dibandingkan sekolah swasta, menyebabkan persaingan yang sangat ketat. Ketika jumlah sekolah negeri tidak sebanding dengan jumlah calon siswa, tekanan untuk masuk ke sekolah favorit meningkat, mendorong sebagian orang tua untuk mencari cara pintas yang tidak etis.

  2. Daya Tampung yang Terbatas

    Selain jumlah sekolah yang terbatas, daya tampung setiap sekolah juga menjadi masalah. Sekolah-sekolah negeri seringkali tidak mampu menampung semua pendaftar yang memenuhi syarat. Hal ini terutama terlihat pada sekolah-sekolah favorit yang memiliki reputasi baik. Ketika daya tampung tidak memadai, siswa yang layak namun tidak tertampung harus mencari alternatif lain, yang terkadang mendorong praktik-praktik curang seperti manipulasi alamat atau jalur prestasi palsu.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun