Mohon tunggu...
syaihu arrahman
syaihu arrahman Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menghadapi Baby Blues: Kisah 28 Tahun Lalu dan Tips dari Pengalaman Pribadi

15 Juni 2024   09:17 Diperbarui: 15 Juni 2024   09:28 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baby Blues Syindrome pada ibu (foto: Qoura)

Melahirkan anak pertama yang terjadi 1996, dua tahun setelah kami menikah adalah momen penuh bahagia

Teringat 28 tahun silam saat istri melahirkan anak pertama adalah momen yang penuh haru dan kebahagiaan. Namun, bagi banyak ibu baru, kebahagiaan ini sering kali disertai dengan perasaan cemas dan stres yang dikenal sebagai sindrom baby blues. Bagi istri saya, pengalaman ini terjadi saat kelahiran anak kedua.

Setelah melahirkan anak pertama, saya merasa sangat bahagia meskipun menghadapi tantangan menjadi Ayah baru. Namun, situasi berubah drastis saat melahirkan anak kedua. Perasaan istri yang penuh kecemasan dan sedih yang tiba-tiba muncul, sering kali tanpa alasan yang jelas, mengganggu keseharian istri yang juga berdampak kepada saya sebagai seorang suami. Ternyata, istri saya mengalami sindrom baby blues.

Baby blues adalah kondisi emosional yang dialami oleh ibu setelah melahirkan, ditandai dengan perasaan sedih, cemas, dan lelah. Meskipun umum terjadi, kondisi ini bisa sangat mengganggu jika tidak ditangani dengan baik.

Pengalaman Menghadapi Baby Blues

Pada awalnya, saya merasa kesulitan untuk memahami apa yang terjadi. Saya sering merasa sedih tanpa alasan, mudah marah, dan merasa sangat lelah meskipun bayi tidur dengan baik. Malam-malam terasa panjang dan penuh dengan kecemasan tentang kemampuan saya merawat bayi dan mengurus rumah tangga. Perasaan tidak cukup baik sebagai ibu sering kali menghantui pikiran saya.

Sebagai suami saya berusaha mendukung istri sangat penting dalam situasi ini. Saya berusaha memahami perasaan istri saya meskipun terkadang sulit baginya. Saya  sering mendengarkan keluh kesah istri, tanpa menghakimi, memberikan waktu untuk saya  membantu merawat bayi di malam hari.

Mengatasi Baby Blues

Mengatasi sindrom baby blues membutuhkan waktu dan dukungan. Berikut adalah beberapa langkah yang saya lakukan untuk mengatasi kondisi ini:

  1. Berbicara dengan Orang Terdekat:Menceritakan perasaan saya kepada suami, keluarga, atau teman dekat membantu mengurangi beban emosional. Mereka memberikan dukungan moral dan praktis yang sangat berarti.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Love Selengkapnya
    Lihat Love Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun