Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Skema Murur di Muzdalifah Sebagai Solusi Keselamatan dan Kenyamaan Jemaah Haji, Bagaimana Pendapat NU, MUI dan Muhammadiyah?

8 Juni 2024   07:43 Diperbarui: 8 Juni 2024   07:49 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skema Murur di Muzdalifah: Solusi Inovatif untuk Mengurangi Kepadatan dan Menjaga Keselamatan Jemaah Haji (Subhan Cholid)

Informasi terbaru dari tanah suci, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan mabit di Muzdalifah dengan skema murur pada haji 1445 H/2024 M. Skema ini bertujuan menjaga keselamatan jemaah dari potensi kepadatan di area Muzdalifah yang terbatas. 

Mabit dilakukan dengan melintas Muzdalifah, jemaah tetap berada di bus setelah wukuf di Arafah, lalu bus langsung menuju Mina. "Tahun ini kita terapkan skema murur untuk mabit di Muzdalifah, menimbang potensi kepadatan di area yang terbatas," terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, Rabu (5/6/2024).

Skema Murur di Muzdalifah merupakan langkah inovatif yang dirancang untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan ibadah haji, yaitu mengelola kepadatan jemaah di lokasi-lokasi utama seperti Muzdalifah. 

Muzdalifah adalah tempat di mana jemaah berkumpul setelah wukuf di Arafah untuk mengumpulkan kerikil yang akan digunakan dalam ritual melontar jumrah. Tradisi ini sering kali menyebabkan kepadatan yang luar biasa, sehingga meningkatkan risiko insiden terkait keselamatan.

Penjelasan Skema Murur

Skema Muru akan diterapkan saat di Muzdalifah (foto MCH. Kemenag)
Skema Muru akan diterapkan saat di Muzdalifah (foto MCH. Kemenag)

Skema Murur dirancang untuk mengatur pergerakan jemaah dengan lebih teratur melalui penjadwalan kedatangan dan keberangkatan mereka di Muzdalifah. Skema ini melibatkan pembagian jemaah ke dalam beberapa kelompok berdasarkan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap kelompok memiliki jadwal yang spesifik untuk tiba, beribadah, dan kemudian meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melaksanakan ritual lempar jumrah.

Tujuan utama dari skema ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada titik tertentu yang mengalami kepadatan berlebihan, sehingga jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman dan aman. Selain itu, skema ini juga membantu meminimalkan waktu tunggu dan mengurangi stres yang mungkin dialami oleh jemaah karena harus berdesak-desakan.

Tanggapan PPIH Arab Saudi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun