Skema Murur di Muzdalifah: Solusi Inovatif untuk Mengurangi Kepadatan dan Menjaga Keselamatan Jemaah Haji (Subhan Cholid)
Informasi terbaru dari tanah suci, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan mabit di Muzdalifah dengan skema murur pada haji 1445 H/2024 M. Skema ini bertujuan menjaga keselamatan jemaah dari potensi kepadatan di area Muzdalifah yang terbatas.Â
Mabit dilakukan dengan melintas Muzdalifah, jemaah tetap berada di bus setelah wukuf di Arafah, lalu bus langsung menuju Mina. "Tahun ini kita terapkan skema murur untuk mabit di Muzdalifah, menimbang potensi kepadatan di area yang terbatas," terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, Rabu (5/6/2024).
Skema Murur di Muzdalifah merupakan langkah inovatif yang dirancang untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan ibadah haji, yaitu mengelola kepadatan jemaah di lokasi-lokasi utama seperti Muzdalifah.Â
Muzdalifah adalah tempat di mana jemaah berkumpul setelah wukuf di Arafah untuk mengumpulkan kerikil yang akan digunakan dalam ritual melontar jumrah. Tradisi ini sering kali menyebabkan kepadatan yang luar biasa, sehingga meningkatkan risiko insiden terkait keselamatan.
Penjelasan Skema Murur
Skema Murur dirancang untuk mengatur pergerakan jemaah dengan lebih teratur melalui penjadwalan kedatangan dan keberangkatan mereka di Muzdalifah. Skema ini melibatkan pembagian jemaah ke dalam beberapa kelompok berdasarkan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap kelompok memiliki jadwal yang spesifik untuk tiba, beribadah, dan kemudian meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melaksanakan ritual lempar jumrah.
Tujuan utama dari skema ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada titik tertentu yang mengalami kepadatan berlebihan, sehingga jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman dan aman. Selain itu, skema ini juga membantu meminimalkan waktu tunggu dan mengurangi stres yang mungkin dialami oleh jemaah karena harus berdesak-desakan.
Tanggapan PPIH Arab Saudi