Di antara tugas penting orang tua adalah menjadi teladan bagi anak-anaknya. Sayangnya, tugas ini kurang diperhatikan. Tidak sedikit orang tua lebih sibuk mengkhawatirkan finansial atau kondisi ekonomi, sementara keteladanan spiritual dan emosional kurang mendapatkan perhatian.
Saya jadi ingat sebuah film yang berjudul Police Story yang dibintangi oleh Jackie Chan. Jackie Chan harus melawan komplotan penjahat yang suka merampok. Para penjahat itu adalah anak-anak muda. Mereka masih usia sekolah.
Mengapa para komplotan itu merampok? Apakah kekurangan uang? Ternyata tidak. Mereka adalah anak-anak orang kaya. Anak-anak pejabat dengan gaji besar.Â
Mereka tidak kekurangan uang. Orang tua mereka memanjakan mereka dengan berbagai fasilitas mewah. Uang sakunya tidak habis-habis. Orang tuanya memberi dalam jumlah yang banyak.
Namun, mengapa mereka merampok? Ya, mereka kehilangan sosok teladan dari orang tua. Orang tua mereka terlalu fokus mencari uang, mengejar karier, dan sebagainya.
Jangankan teladan yang baik yang diberikan kepada anak, justru pertengkaran yang selalu ditunjukkan kepada anaknya ketika di rumah. Saling menyalahkan, memaki, dan tindakan-tindakan emosional lain yang ditunjukkan di depan anak-anaknya.Â
Mungkin di dunia nyata tidak seekstrem film tersebut, namun tidak jarang kita temui kasus semacam itu. Ketika saya ngobrol dengan beberapa guru SD, mereka selalu menemukan fakta yang hampir mirip.Â
Ketika anak kurang teladan baik atau perhatian di rumah, mereka akan mudah bertindak kurang baik di sekolah. Tindakan yang sebenarnya bermula dari cari perhatian, namun jika tidak mendapatkan respons yang tepat justru berujung pada jurang kehancuran.
Sebagian orang tua mengira bahwa ketika anak sudah disekolahkan maka tugasnya untuk mendidik sudah dianggap selesai. Padahal pendidikan paling utama adalah dari rumah. Kalau orang tua sudah lalai dalam memberikan pendidikan, anak-anak akan mudah terombang-ambing lingkungan.
Contoh Nyata dan Komunikasi
Ketika kita berbicara tentang pendidikan atau keteladanan terhadap anak, tidak berarti orang tua harus sempurna. Bukan berarti orang tua harus berhenti bekerja.