Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ospek Maba: Sepotong Kisah Seorang Introver

26 Agustus 2023   19:22 Diperbarui: 26 Agustus 2023   19:40 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: hipwee.com

Para senior telah mengelilingi saya. Mereka memasang muka garang semua. Nadanya tinggi. Saya tantang mereka berdebat. Mulanya mereka tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk berargumentasi. Tapi, saya terus melawan.

Pertengkaran saya dengan para senior itu ternyata membuat saya ditandai oleh mereka. Namun, saya tidak pernah takut. Saya bilang agar mereka mencatat nama saya baik-baik.

Pada hari-hari berikutnya saya tidak hadir ke PKKMB. Jiwa introver saya dan tidak mudah kerasan di tempat baru menjadi tekanan batin bagi saya. Bahkan saya sempat punya ide untuk berhenti kuliah.

Untungnya, konflik itu juga menjadi pembuka jalan bagi saya untuk bertemu dengan mahasiswa baru dan mahasiswa lama yang berasal dari satu daerah. Saya mendapatkan dukungan dari mereka sehingga saya berhasil melewati tahapan PKKMB itu.

Pada tahun-tahun berikutnya, saya masuk ke organisasi kampus. Dengan demikian, saya memiliki peran di PKKMB. Untuk menghilangkan kebiasaan semacam itu memang tidak mudah.

Akan tetapi, saya mengajak teman-teman untuk mengarahkan PKKMB pada ranah yang lebih bernuansa intelektual dan akademis. Meskipun tidak sepenuhnya hilang, setidaknya ada sedikit perubahan ke arah yang lebih positif.

Setelah saya lulus, saya tidak lagi banyak mengikuti model PKKMB. Apalagi sistem terus mengalami perubahan. Aturan-aturan baru tentang PKKMB terus bermunculan. Gagasan-gagasan adik tingkat tentu banyak yang cemerlang. Bukankah setiap zaman ada orangnya dan setiap orang ada zamannya?

Secara pribadi, saya tidak suka dengan metode PKKMB yang berpotensi mengarah pada perpeloncoan. Lebih baik, jadikan PKKMB sebagai ajang mengasah kemampuan berpikir dan berdialog secara ilmiah serta pemetaan potensi diri mahasiswa baru. Sudah saatnya PKKMB lebih progresif dan visioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun