Mohon tunggu...
Syaifulloh
Syaifulloh Mohon Tunggu... Guru - Simposium Pendidikan

Penikmat Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Microsleep Mengintai Pengendara yang Berbahaya

30 Desember 2024   04:21 Diperbarui: 30 Desember 2024   05:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen khusus Liyanti Syam

MECROSLEEP MENGINTAI PENGENDARA YANG BERBAHAYA

Oleh: Liyanti Syam

Menjelang ahkir tahun banyak orang yang berbodong-bondonguntuk liburan, namun sebelum itu mari berkenalan dengan salah satu pengintai pengendara yang sangat berhaya. Microsleep, Pernahkah kamu merasakan tidur beberapa detik atau menit? Jika iya, bisa jadi itu merupakan microsleep, kondisi di mana seseorang mengalami tidur singkat yang terjadi tanpa disadari, dan efeknya bisa sangat berbahaya.

Meskipun terdengar asing bagi banyak orang, ternyata hal ini memiliki dampak yang sangat besar bagi para pengendara, terutama ketika pengendara berada di balik kemudi. Dikarenakan hal ini bisa memicu kecelakaan fatal yang mengancam keselamatan pengendara, penumpang, serta pengguna jalan lainnya.

Pasalnya, ketika mata terpejam selama lima detik dan kendaraan melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam, kendaraan bisa keluar jalur sampai nyaris 100 meter. Yang sangat rawan terjadi di jalan raya tanpa hambatan atau tol yang lengang.
AAA Foundation for Traffic Safety melaporkan bahwa mengemudi dalam keadaan mengantuk menyebabkan ribuan kecelakaan setiap tahun. Sebuah studi dari AAA Foundationfor Traffic Safety menemukan bahwa mengemudi dalam keadaan mengantuk berkontribusi sekitar 10% dari seluruh kecelakaan dan lebih banyak lagi pada kecelakaan fatal. Dalam banyak kasus, pengemudi dapat mengalami episode microsleep yang mengganggu kemampuannya untuk bereaksi terhadap bahaya di jalan.

Pada dasarnya, microsleep terjadi ketika tubuh dan otak membutuhkan pemulihan yang mendesak, tetapi pada saat yang sama, pengendara tidak menyadari bahwa mereka tertidur, meskipun dalam waktu yang sangat singkat. Mikrosleep ini sering terjadi pada saat tubuh dalam keadaan sangat lelah, kurang tidur, atau terpapar stres yang berat.
Mungkin beberapa alasan seseorang mengemudi dalam keadaan mengantuk, seperti ingin cepat sampai ke tempat liburan, atau terhalang macet yang membuatnya suntuk ketika berkendara, namun sebaiknya lebih mengutamakan keselamatan ketika berkendara, seperti menepi untuk beristirahat ketika sudah merasa lelah, minimal pejamkan mata atau upayakan tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit.

Pengendara terkadang tidak sadar akan peringatan tubuh yang timbul dan tetap memaksakan diri untuk terus berkendara dalam keadaan mengantuk yang dapat meningkatkan peluang terkena microsleep. Gejala yang sering timbul seperti:
sering menguap atau merasa mengantuk berat, Perasaan mengantuk yang berlebihan di siang hari atau selama perjalanan panjang adalah tanda utama tubuh membutuhkan tidur.

Kehilangan fokus, seperti ketika di lampu merah atau terkena macet Ia mungkin akan terlihat kaget saat mendengar suara klakson dan akan lebih sulit ketika diajak berbicara.
Untuk mencegah mecroleep, ada baiknya mempersiapkan diri ketika ingin berpegian seperti:
Pastikan untuk tidur yang cukup, sekitar 7 jam setiap malamnya, untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Jika melakukan perjalanan jauh, pastikan untuk berhenti sejenak setidaknya 2 jam, seperti melakukan perenggan atau aktivitas lain.

Jika Anda merasa sangat mengantuk atau lelah, hindari mengemudi. Pilih untuk berhenti di tempat yang aman dan tidur sejenak jika perlu.
Jika punya kecenderungan microsleep, upayakan jangan berkendara sendirian. Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang perjalanan.
Minum asupan berkafein seperti kopi atau teh, minimal 30 menit sebelum berkendara.
Mecrosleep adalah fenomena tidur singkat yang dapat memberikan rasa segar, namun berisiko besar, terutama bagi pengendara. Tidur dalam waktu singkat yang terjadi secara tiba-tiba bisa meningkatkan kemungkinan kecelakaan fatal. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengendara untuk selalu menjaga kewaspadaan, tidur yang cukup, dan beristirahat secara teratur, terutama saat melakukan liburan dengan perjalanan jauh. Mengidentifikasi dan mencegah microsleep bukan hanya penting untuk keselamatan pengendara itu sendiri, tetapi juga untuk keselamatan orang lain di jalan (Liyanti Syam).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun