Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Deconstructing Circular Economy ; When Recycling Becomes Part of The Problem.

24 April 2025   13:06 Diperbarui: 24 April 2025   13:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Sebaliknya, PT. T***do di B***g bangkrut tahun lalu. Penyebabnya? Denda Rp28 miliar karena limbah daur ulangnya mencemari sungai.

Regulasi Setengah Hati

UU Cipta Kerja klaster hijau ibarat SIM untuk bisnis ramah lingkungan. Tapi implementasinya? "Kayak SIM tukang ojek online, ada tapi jarang dicek," keluh seorang pengusaha daur ulang di Bekasi.

Lalu Apa Solusinya?

  1. Extended Producer Responsibility:
    • Contoh: U***r kurangi kemasan 10.000 ton sejak 2020
  2. Insentif Nyata:
    • Pajak lebih rendah untuk pabrik pakai bahan daur ulang
  3. Teknologi Tepat Guna:
    • Startup seperti R***s sulap limbah kertas jadi paving block

Pengalaman Pribadi

Saat audit sampah kantor tahun lalu, saya kaget. 40% "sampah" kami ternyata bisa dijual! Kertas bekas saja menghasilkan Rp2,8 juta/bulan.

"Tapi kan ribet..."

Ya, memang. Seperti kata teman saya, "Bisnis hijau itu kayak nikah, janjinya mudah, jalannya berdebu."

Daur ulang bukan solusi ajaib. Ia hanya alat. Yang lebih penting: ubah mindset dari "buang" jadi "kelola".

Pernah lihat praktik daur ulang yang justru bikin masalah baru? Share di komentar!

Di akhir tulisan ini, saya ingin mengajak pembaca merenungkan sebuah pertanyaan sederhana. Pernahkah Anda melihat program daur ulang di lingkungan Anda yang justru menciptakan masalah baru? Mari diskusikan dengan jujur, karena hanya dengan mengakui kelemahan sistem saat ini, kita bisa menemukan solusi yang benar-benar berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun