Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenapa Atlet dan Artis Dibayar Sangat Mahal? Sebuah Perspektif Ekonomi Industri.

1 Februari 2025   18:54 Diperbarui: 1 Februari 2025   18:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Membongkar Fenomena: Mengapa Atlet dan Artis Dibayar Terlalu Mahal?

1. Konteks Ekonomi di Balik Gaji Fantastis

Dalam perekonomian modern, profesi atlet dan artis menempati posisi yang unik dalam pasar tenaga kerja. Gaji yang luar biasa tinggi sering kali menimbulkan pertanyaan dan kritik dari masyarakat: mengapa individu di sektor olahraga dan hiburan memperoleh bayaran yang bisa mencapai ratusan miliar rupiah per tahun, sementara tenaga pendidik, tenaga medis, atau ilmuwan yang kontribusinya juga krusial mendapatkan kompensasi yang jauh lebih rendah?

Fenomena ini dapat dijelaskan melalui konsep-konsep dalam ekonomi industri, terutama dalam analisis pasar tenaga kerja, struktur industri hiburan dan olahraga, serta teori ekonomi nilai marjinal.

2. Struktur Pasar dan Prinsip Kelangkaan

Pasar tenaga kerja untuk atlet dan artis bersifat oligopolistik, di mana hanya segelintir individu yang memiliki keterampilan langka yang dapat menarik audiens dalam jumlah besar. Prinsip ekonomi dasar menyatakan bahwa semakin langka suatu keterampilan yang memiliki permintaan tinggi, semakin tinggi nilai ekonominya. Dalam dunia hiburan dan olahraga, terdapat kelangkaan ekstrim karena faktor berikut:

  • Bakat Alami dan Latihan Intensif
    Tidak semua orang bisa menjadi Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Taylor Swift, atau BTS. Dibutuhkan kombinasi bakat alami, dedikasi luar biasa, dan pelatihan bertahun-tahun untuk mencapai level tertinggi.
  • Efek Superstar (Rosen, 1981)
    Teori ini menjelaskan bahwa di sektor dengan diferensiasi kualitas tinggi, hanya sedikit individu yang menguasai pasar global. Misalnya, seorang artis ternama dapat menjangkau miliaran orang melalui media digital, menciptakan nilai ekonomi yang sangat besar dibandingkan dengan musisi lokal yang hanya memiliki audiens terbatas.
  • Masa Karier yang Singkat
    Atlet biasanya hanya memiliki karier 10--15 tahun di level profesional sebelum performanya menurun. Demikian pula, artis memiliki puncak popularitas yang terbatas sebelum regenerasi pasar terjadi. Oleh karena itu, pendapatan yang besar dalam waktu singkat adalah bentuk kompensasi atas keterbatasan waktu produktif mereka.

3. Industri Hiburan dan Olahraga Sebagai Mesin Ekonomi

Industri hiburan dan olahraga bukan hanya sekadar tontonan; ini adalah ekosistem ekonomi yang menciptakan efek multiplikatif dalam perekonomian.

  • Pemasukan dari Hak Siar dan Sponsor
    Klub sepak bola seperti Real Madrid atau Manchester United memperoleh miliaran dolar dari hak siar televisi dan sponsor. Dengan demikian, membayar pemain dengan nilai tinggi masih menguntungkan karena mereka adalah aset utama dalam menarik pendapatan ini.
  • Fenomena Konsumsi Massal
    Film blockbuster, konser megabintang, dan event olahraga seperti Piala Dunia menarik miliaran penonton di seluruh dunia. Hal ini menghasilkan pendapatan besar dari tiket, merchandise, hingga hak siar.
  • Branding dan Komersialisasi
    Atlet dan artis ternama juga menjadi ikon merek global. Cristiano Ronaldo, misalnya, tidak hanya mendapatkan gaji dari sepak bola tetapi juga dari kontrak iklan dengan perusahaan multinasional seperti Nike dan Herbalife.

4. Aspek Psikologi dan Persepsi Publik

Ekonomi perilaku menunjukkan bahwa manusia cenderung menghargai hiburan dan pengalaman lebih dari kebutuhan dasar yang bersifat fungsional.

  • Teori Preferensi Konsumen
    Konsumen lebih bersedia membayar tinggi untuk pengalaman emosional yang diberikan oleh hiburan dan olahraga. Ini menjelaskan mengapa orang rela membeli tiket konser atau pertandingan dengan harga yang sangat mahal.
  • Efek Idolatri Selebriti
    Masyarakat sering kali mengidolakan figur publik, menciptakan daya tarik yang menjadikannya produk ekonomi bernilai tinggi.

5. Kritik dan Tantangan terhadap Model Ekonomi Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun