Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Jangan Lupakan Sisi Gelap Digitalisasi

19 Januari 2025   06:51 Diperbarui: 19 Januari 2025   06:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Digitalisasi juga membawa risiko ketergantungan yang berlebihan pada teknologi. Ketergantungan ini menciptakan fenomena di mana individu kehilangan kemampuan dasar yang sebelumnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, kemampuan navigasi manual tergantikan oleh aplikasi peta digital, atau keterampilan analisis tergantikan oleh algoritma otomatis.

Ketergantungan ini juga menimbulkan masalah serius jika terjadi kegagalan teknologi. Sebagai contoh, gangguan sistem pada infrastruktur digital, seperti server yang down atau serangan siber, dapat melumpuhkan aktivitas masyarakat secara luas. Situasi ini mengingatkan kita bahwa teknologi bukanlah solusi tanpa kelemahan.

Polarisasi Sosial dan Informasi

Kemajuan teknologi juga memengaruhi cara masyarakat mengonsumsi informasi. Algoritma media sosial, yang dirancang untuk meningkatkan engagement, seringkali menciptakan "gelembung informasi" di mana pengguna hanya disuguhkan konten yang sejalan dengan pandangan mereka. Akibatnya, masyarakat semakin terpolarisasi, karena sulit untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam.

Polarisasi ini tidak hanya terjadi dalam konteks politik, tetapi juga dalam isu-isu sosial, budaya, dan agama. Hal ini memicu ketegangan di masyarakat dan sering kali memperburuk konflik yang sudah ada. Ironisnya, teknologi yang seharusnya mendekatkan manusia justru dapat menjadi pemisah yang menciptakan jurang perbedaan.

Dampak Lingkungan yang Tersembunyi

Sisi gelap digitalisasi yang sering terlupakan adalah dampak lingkungannya. Infrastruktur teknologi, seperti server data dan perangkat elektronik, membutuhkan energi dalam jumlah besar. Produksi perangkat digital juga menghasilkan limbah elektronik yang sulit didaur ulang.

Ketergantungan pada energi fosil dalam operasional pusat data dan pabrik perangkat elektronik menambah beban lingkungan global. Di saat dunia sedang berjuang melawan perubahan iklim, jejak karbon dari transformasi teknologi menjadi isu yang mendesak untuk diatasi.

Menghadapi Tantangan Digitalisasi dengan Bijak

Transformasi teknologi memang tak terelakkan, tetapi penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menghadapinya. Regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi data pribadi dan mencegah eksploitasi teknologi. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa manfaat digitalisasi dapat dirasakan oleh semua kalangan, tanpa meninggalkan siapa pun di belakang.

Selain itu, literasi digital perlu ditingkatkan secara masif, agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab. Pengembangan teknologi ramah lingkungan juga harus menjadi prioritas, mengingat dampaknya terhadap keberlanjutan planet ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun