Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Saya Mau-maunya Menulis di Kompasiana.

1 Januari 2025   06:30 Diperbarui: 1 Januari 2025   06:30 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Menulis adalah cara paling jujur untuk berbicara kepada dunia tanpa harus berteriak." Kalimat ini sering terlintas di pikiran saya setiap kali saya memulai tulisan baru di Kompasiana. Sebagai platform berbasis komunitas, Kompasiana memberikan ruang bagi siapa saja untuk berbagi pemikiran, pengalaman, dan opini. Namun, sering kali muncul pertanyaan dari teman atau kenalan serta kolega: "Kenapa kamu mau-maunya menulis di Kompasiana? Bukannya itu buang-buang waktu?"

"Jangan-jangan bener juga, karena insentif menulis artikel ilmiah biasanya dua digit!" hehehe..

Atau menulis buku ajar maupun monograf jauh lebih monetize ; sekali merangkuh dayung : point dan koin... Wow!

Bagi saya, pertanyaan itu adalah peluang untuk merefleksikan perjalanan menulis di Kompasiana, (saya menulis di kompasiana pertama kali 20 Januari 2024 tentang Resolusi 2024) yang tidak hanya menjadi sarana berbagi, tetapi juga tempat belajar, bertumbuh, dan menemukan makna. Berikut adalah beberapa pelajaran yang saya dapatkan dari pengalaman menulis di Kompasiana.

Pelajaran Utama yang Saya Dapatkan

1. Menulis untuk Membentuk Identitas Diri

Menulis di Kompasiana bukan sekadar menghasilkan artikel, tetapi tentang membangun narasi pribadi di tengah hiruk-pikuk digital. Ketika saya mulai menulis, saya menyadari bahwa setiap kata yang saya pilih mencerminkan siapa saya. Kompasiana memberikan kebebasan yang tidak saya temukan di platform lain. Tidak ada aturan ketat tentang topik atau gaya penulisan, sehingga saya bisa menulis tentang hal-hal yang benar-benar penting bagi saya. (Sebenarnya bisa saja Saya menulis apapun : asal viral, yang penting AU dsb, hehehe... )

Tapi ini bukan soal riuh tepuk tangan sorak sorai digital. Ini bagi Saya adalah bekal abadi untuk perjalanan abadi. Jadi, harus bermanfaat. Itulah sebabnya Saya ingin fokus di "cara asik belajar ilmu ekonomi" yang pasti sunyi senyap kayak kuburan di tahun baru (nah lho...)

Contohnya, salah dua artikel saya di Bulan Januari 2024 yang qodarulloh lansung AU setelah 10 hari menulis yang membahas tentang (silahkan cek sendiri, hahaha..). Tanggapan dari pembaca Kompasiana tidak hanya memberi saya semangat, tetapi juga menyadarkan saya bahwa cerita sederhana pun bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Dalam proses ini, saya belajar bahwa menulis adalah cara untuk menemukan dan memperkenalkan diri saya yang sesungguhnya. Sebenarnya sejak itu Saya juga sudah paham : kayak mana mainnya ini barang

2. Belajar dari Komunitas yang Beragam

Kompasiana adalah rumah bagi berbagai pemikiran, opini, dan sudut pandang. Menulis di sini berarti berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Komentar yang saya terima sering kali membuka wawasan baru atau bahkan memperbaiki pandangan saya tentang suatu hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun