Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Prinsip-Prinsip Keuangan Keluarga Muslim

14 Desember 2024   02:47 Diperbarui: 14 Desember 2024   02:47 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Prinsip-prinsip keuangan keluarga Muslim berlandaskan ajaran Islam yang mencakup nilai-nilai keadilan, keberkahan, dan tanggung jawab. Berikut adalah beberapa prinsip utama:

1. Keyakinan bahwa Harta adalah Amanah

  • Dalam Islam, harta dianggap sebagai titipan Allah SWT yang harus dikelola dengan baik dan sesuai dengan syariat.
  • Setiap penggunaan harta akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga harus digunakan untuk kebaikan.

2. Pendapatan Halal

  • Pendapatan keluarga harus berasal dari sumber yang halal dan bersih, bebas dari unsur riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian).
  • Usaha yang dilakukan harus sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti berdagang dengan jujur dan menghindari eksploitasi.

3. Pencatatan dan Perencanaan Keuangan

  • Islam mendorong pengelolaan keuangan yang terencana, seperti mencatat pemasukan dan pengeluaran.
  • Membuat anggaran untuk kebutuhan primer, sekunder, dan alokasi tabungan adalah bagian dari pengelolaan yang bertanggung jawab.

4. Mengutamakan Kebutuhan daripada Keinginan

  • Dalam membelanjakan harta, keluarga Muslim diajarkan untuk mendahulukan kebutuhan (dharuriyat) daripada keinginan (tahsiniyat).
  • Hal ini untuk memastikan keseimbangan antara konsumsi dan keberlanjutan finansial.

5. Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf

  • Mengeluarkan zakat adalah kewajiban untuk menyucikan harta dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
  • Selain zakat, infak dan sedekah dianjurkan untuk menanamkan keberkahan dalam harta.
  • Wakaf juga menjadi cara untuk berkontribusi pada keberlanjutan sosial dan agama.

6. Menghindari Utang yang Membebani

  • Islam memperbolehkan utang dalam kondisi darurat, namun tidak untuk memenuhi gaya hidup atau hal yang tidak penting.
  • Keluarga Muslim dianjurkan untuk segera melunasi utang agar tidak menjadi beban di dunia dan akhirat.

7. Investasi yang Sesuai Syariah

  • Berinvestasi untuk masa depan keluarga diperbolehkan, namun harus sesuai dengan prinsip syariah, seperti menghindari riba dan investasi di sektor haram.
  • Investasi yang dianjurkan mencakup sektor yang produktif, seperti usaha halal atau sukuk syariah.

8. Prinsip Kehati-hatian dalam Konsumsi

  • Islam mengajarkan hidup sederhana (qana'ah) dan tidak berlebih-lebihan dalam belanja (israf).
  • Keluarga Muslim dianjurkan untuk memastikan bahwa konsumsi mereka tidak menyebabkan pemborosan atau melupakan kewajiban sosial.

9. Tabungan dan Dana Darurat

  • Menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan dan dana darurat adalah bagian dari perencanaan keuangan yang baik.
  • Tabungan digunakan untuk keperluan masa depan seperti pendidikan anak, kesehatan, dan kebutuhan mendadak.

10. Melibatkan Anggota Keluarga

  • Pengelolaan keuangan keluarga sebaiknya dilakukan secara bersama-sama, melibatkan suami, istri, dan anak-anak.
  • Transparansi dan musyawarah diperlukan untuk memastikan setiap keputusan keuangan membawa manfaat bagi seluruh keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun