Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Pertanian dan Pangan (14): Aspek SDM

25 November 2024   21:09 Diperbarui: 25 November 2024   21:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan dan pendampingan kepada petani. Sayangnya, jumlah penyuluh di Indonesia masih jauh dari cukup. Pemerintah perlu merekrut dan melatih lebih banyak penyuluh yang mampu menjembatani petani dengan informasi terbaru mengenai teknik bertani, manajemen usaha tani, dan pengelolaan risiko.

4. Kemitraan dengan Sektor Swasta dan LSM

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah (LSM) dapat mempercepat pengembangan SDM di sektor pertanian. Perusahaan agribisnis, misalnya, dapat memberikan pelatihan kerja atau menyediakan teknologi modern untuk komunitas petani.

5. Penguatan Koperasi dan Kelompok Tani

Koperasi dan kelompok tani dapat menjadi sarana pembelajaran kolektif, berbagi pengalaman, dan akses terhadap pasar yang lebih luas. Dengan meningkatkan kapasitas SDM melalui organisasi ini, petani dapat lebih siap menghadapi tantangan dan bersaing di pasar global.

Manfaat Pengembangan SDM untuk Swasembada Pangan

Dengan SDM yang unggul, sektor pertanian akan mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hasil pertanian. Selain itu, pengembangan SDM juga akan menciptakan lapangan kerja yang lebih berkualitas, memperbaiki taraf hidup petani, dan mendorong transformasi pertanian dari tradisional ke modern.

Secara makro, keberhasilan pengembangan SDM di sektor pertanian akan mengurangi ketergantungan impor pangan, meningkatkan kemandirian nasional, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara agraris utama di dunia.

Swasembada pangan bukan sekadar cita-cita, melainkan kebutuhan strategis bagi Indonesia. Untuk mencapainya, pengembangan SDM di sektor pertanian harus menjadi prioritas. Edukasi, pelatihan teknologi, pemberdayaan generasi muda, revitalisasi penyuluh, serta kolaborasi lintas sektor adalah langkah-langkah yang perlu diambil secara sinergis. Dengan komitmen yang kuat, Indonesia dapat membangun sektor pertanian yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun