Penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan dan pendampingan kepada petani. Sayangnya, jumlah penyuluh di Indonesia masih jauh dari cukup. Pemerintah perlu merekrut dan melatih lebih banyak penyuluh yang mampu menjembatani petani dengan informasi terbaru mengenai teknik bertani, manajemen usaha tani, dan pengelolaan risiko.
4. Kemitraan dengan Sektor Swasta dan LSM
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah (LSM) dapat mempercepat pengembangan SDM di sektor pertanian. Perusahaan agribisnis, misalnya, dapat memberikan pelatihan kerja atau menyediakan teknologi modern untuk komunitas petani.
5. Penguatan Koperasi dan Kelompok Tani
Koperasi dan kelompok tani dapat menjadi sarana pembelajaran kolektif, berbagi pengalaman, dan akses terhadap pasar yang lebih luas. Dengan meningkatkan kapasitas SDM melalui organisasi ini, petani dapat lebih siap menghadapi tantangan dan bersaing di pasar global.
Manfaat Pengembangan SDM untuk Swasembada Pangan
Dengan SDM yang unggul, sektor pertanian akan mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hasil pertanian. Selain itu, pengembangan SDM juga akan menciptakan lapangan kerja yang lebih berkualitas, memperbaiki taraf hidup petani, dan mendorong transformasi pertanian dari tradisional ke modern.
Secara makro, keberhasilan pengembangan SDM di sektor pertanian akan mengurangi ketergantungan impor pangan, meningkatkan kemandirian nasional, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara agraris utama di dunia.
Swasembada pangan bukan sekadar cita-cita, melainkan kebutuhan strategis bagi Indonesia. Untuk mencapainya, pengembangan SDM di sektor pertanian harus menjadi prioritas. Edukasi, pelatihan teknologi, pemberdayaan generasi muda, revitalisasi penyuluh, serta kolaborasi lintas sektor adalah langkah-langkah yang perlu diambil secara sinergis. Dengan komitmen yang kuat, Indonesia dapat membangun sektor pertanian yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H