Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

New World

Swasembada Industri Pertahanan (73): Potensi Teknologi "Bionik"

16 November 2024   08:48 Diperbarui: 16 November 2024   08:49 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan revolusioner dalam berbagai sektor, termasuk industri pertahanan. Salah satu inovasi yang mulai memainkan peran signifikan adalah teknologi bionik. Teknologi ini, yang menggabungkan biologi dan elektronika, membuka peluang untuk menciptakan perangkat canggih yang tidak hanya memperluas kemampuan manusia, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam skenario pertahanan. Pada kesempatan kali Kita akan membahas bagaimana teknologi bionik telah berkembang, dampaknya dalam konteks militer, dan tantangan yang menyertainya.

Bionik: Lebih dari Sekadar Rekayasa Teknologi

Teknologi bionik merujuk pada pengembangan perangkat atau sistem yang meniru fungsi biologis manusia atau makhluk hidup lainnya. Dalam konteks pertahanan, aplikasi bionik melibatkan penciptaan prostetik yang dapat memperbaiki atau menggantikan bagian tubuh yang rusak, perangkat eksoskeleton untuk meningkatkan kemampuan fisik prajurit, hingga alat penginderaan yang memperluas batasan indera manusia. Sebagai contoh, prostetik modern seperti tangan bionik telah dirancang untuk memungkinkan gerakan presisi yang menyerupai tangan manusia asli, memberikan kembali kemampuan kepada tentara yang mengalami cedera parah di medan perang.

Lebih jauh, perangkat eksoskeleton, seperti yang dikembangkan oleh perusahaan seperti Lockheed Martin dengan proyek ONYX, memungkinkan prajurit mengangkat beban lebih berat dan bergerak lebih cepat dengan energi yang lebih efisien. Perangkat ini juga dapat mengurangi cedera akibat beban berlebih selama misi, sebuah inovasi yang dapat mengubah dinamika operasional di lapangan.

Kontribusi pada Kesiapan Militer

Dalam dunia militer, ketepatan dan daya tahan adalah elemen penting. Teknologi bionik memberikan solusi nyata terhadap dua aspek ini. Misalnya, ekosistem eksoskeleton tidak hanya meningkatkan kekuatan fisik prajurit tetapi juga mengurangi risiko kelelahan selama operasi panjang. Teknologi ini, ketika diintegrasikan dengan kecerdasan buatan (AI), memungkinkan analisis real-time terhadap gerakan pengguna untuk memberikan dukungan optimal tanpa mengganggu mobilitas alami mereka.

Sementara itu, perangkat bionik juga membantu dalam meningkatkan kemampuan penginderaan. Mata bionik, misalnya, dapat memberikan kemampuan penglihatan malam atau inframerah yang lebih canggih dibandingkan peralatan tradisional. Hal ini memberikan keuntungan taktis yang signifikan di medan perang, terutama dalam situasi di mana visibilitas rendah menjadi kendala.

Selain itu, perkembangan di bidang neuroteknologi juga berkontribusi pada kemajuan perangkat bionik. Sebagai contoh, proyek DARPA's Neural Engineering System Design (NESD) bertujuan untuk menciptakan antarmuka otak-komputer yang dapat menghubungkan sistem saraf manusia langsung dengan perangkat elektronik. Dalam konteks militer, ini memungkinkan komunikasi tanpa suara, pemrosesan data secara langsung dari otak, hingga kendali perangkat bionik dengan pikiran.

Kasus Nyata dan Implementasi Teknologi Bionik

Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Cina telah memimpin dalam penerapan teknologi bionik di sektor militer. Di AS, teknologi bionik telah digunakan untuk rehabilitasi tentara yang terluka, seperti dalam program Veteran Affairs. Prostetik canggih seperti LUKE Arm, yang dirancang oleh DEKA Research, memberikan prajurit kemampuan untuk memulihkan mobilitas dan fungsi motorik yang kompleks.

Di sisi lain, Cina telah mulai mengintegrasikan eksoskeleton dalam pelatihan militernya. Model seperti 4th-generation Bionic Exoskeleton dirancang untuk meningkatkan efisiensi logistik di medan perang pegunungan. Dengan teknologi ini, seorang prajurit dapat membawa perlengkapan berat hingga dua kali lipat dari kapasitas normal mereka tanpa kelelahan yang berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun