Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Industri Pertahanan (56): Transformasi Kultural

12 November 2024   00:42 Diperbarui: 12 November 2024   00:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain budaya kerja dan pendidikan, transformasi kultural juga memerlukan pembaruan dalam kebijakan yang mendukung inovasi lokal. Kebijakan yang responsif terhadap perkembangan teknologi pertahanan domestik sangat penting agar inovasi lokal dapat berkembang. Di beberapa negara, seperti Turki, kebijakan untuk mengembangkan industri pertahanan lokal sangat kuat, bahkan diatur melalui regulasi khusus yang mendukung penelitian dan pengembangan teknologi militer dalam negeri. Ini terbukti berhasil meningkatkan kapasitas Turki untuk memproduksi dan mengekspor peralatan militer.

Di Indonesia, kebijakan yang mendukung inovasi dalam sektor pertahanan sering kali kurang konsisten dan tidak berkesinambungan. Transformasi kultural yang lebih mendalam memerlukan reformasi kebijakan yang memberikan ruang bagi industri pertahanan untuk berkembang. Melalui kebijakan yang mendukung alih teknologi, serta memberikan insentif bagi inovasi lokal, Indonesia bisa lebih cepat mencapai target swasembada pertahanan.

Memupuk Semangat Nasionalisme dalam Setiap Tingkat

Selain aspek teknis dan kebijakan, transformasi kultural dalam sektor pertahanan tidak dapat lepas dari semangat nasionalisme. Semangat ini harus menjadi landasan bagi setiap prajurit dan industri pertahanan nasional untuk memiliki tujuan yang sama dalam membangun kemandirian. Di negara-negara yang berhasil mencapai swasembada pertahanan, nasionalisme menjadi landasan utama bagi pengembangan industri militer mereka. Israel, misalnya, memiliki budaya nasional yang kuat dalam mengembangkan sistem pertahanan mereka. Mereka mengutamakan penggunaan produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap keamanan nasional.

Di Indonesia, semangat nasionalisme ini bisa diwujudkan melalui kampanye publik atau program pendidikan yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kemandirian dalam sektor pertahanan. Ketika seluruh elemen bangsa mendukung pengembangan kemandirian pertahanan, maka target swasembada akan lebih mudah dicapai. Memupuk nasionalisme sebagai bagian dari budaya pertahanan akan memberi dorongan motivasi dan kebanggaan bagi mereka yang bekerja di sektor ini.

Transformasi kultural dalam sektor pertahanan untuk mendukung swasembada nasional adalah suatu kebutuhan yang mendesak. Ini bukan hanya perubahan pada tataran teknis, tetapi juga perubahan pola pikir yang mendorong kemandirian dalam setiap aspek pertahanan. Melalui sinergi yang lebih kuat dengan industri lokal, pendidikan yang berorientasi kemandirian, kebijakan yang mendukung inovasi dalam negeri, serta semangat nasionalisme yang tinggi, Indonesia bisa meraih kemandirian dalam sektor pertahanan. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia tidak hanya memperkuat pertahanannya, tetapi juga menegaskan kedaulatannya di mata dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun