Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Industri Pertahanan (54): Studi Kasus Negara Swasembada

11 November 2024   06:46 Diperbarui: 11 November 2024   07:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jalan Menuju Swasembada Pertahanan di Indonesia

Mencapai swasembada pertahanan bukanlah hal yang mudah, dan Indonesia tentu tidak bisa langsung meniru model negara lain. Setiap negara memiliki konteks sosial, politik, dan ekonomi yang berbeda. Namun, dengan mengambil pelajaran dari negara-negara yang telah berhasil mencapainya, Indonesia bisa merancang kebijakan yang lebih realistis dan berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan komitmen politik yang kuat, investasi dalam riset dan teknologi, serta penguatan industri pertahanan domestik. Yang terpenting adalah menciptakan sistem pertahanan yang berkelanjutan, yang tidak hanya mengandalkan alutsista, tetapi juga mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan sosial yang ada. Kemandirian dalam pertahanan, pada akhirnya, akan menjadi kunci bagi Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan keamanannya di tengah dinamika global yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun