Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Industri Pertahanan (29), R&D serta Inovasi Teknologi

6 November 2024   14:44 Diperbarui: 6 November 2024   14:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Lembaga riset seperti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) memiliki peran vital dalam pengembangan teknologi pertahanan di Indonesia. Berbeda dengan universitas yang fokus pada pengembangan pendidikan dan penelitian ilmiah, lembaga riset seperti ini lebih berorientasi pada aplikasi langsung teknologi untuk kebutuhan nasional.

Saat ini, LIPI telah berkontribusi dalam beberapa proyek terkait teknologi pertahanan, seperti pengembangan sistem sensor maritim dan radar untuk pemantauan wilayah perbatasan. BPPT juga berperan dalam pengembangan drone dan teknologi komunikasi yang dapat diintegrasikan dengan sistem pertahanan militer. 

Namun, untuk meningkatkan efektivitas pengembangan teknologi pertahanan, perlu adanya kolaborasi yang lebih erat antara lembaga riset, universitas, dan industri, khususnya perusahaan-perusahaan teknologi yang bergerak di sektor pertahanan.

Tantangan dan Hambatan dalam Inisiatif R&D Pertahanan

Inisiatif R&D di sektor pertahanan di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Pertama, anggaran untuk penelitian dan pengembangan di sektor pertahanan masih terbatas. Dibandingkan dengan negara-negara maju, alokasi anggaran untuk R&D di Indonesia tergolong kecil, sehingga banyak proyek yang sulit dilanjutkan ke tahap pengembangan lebih lanjut. Kedua, birokrasi yang rumit dan kurangnya koordinasi antar lembaga seringkali menjadi penghambat dalam proses riset dan pengembangan.

Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi pertahanan juga menjadi kendala tersendiri. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah perlu memberikan insentif bagi universitas dan lembaga riset yang melakukan inovasi di bidang pertahanan. 

Misalnya, dengan menyediakan beasiswa dan program pelatihan khusus bagi mahasiswa dan peneliti yang tertarik pada bidang ini, serta memfasilitasi pertukaran ilmiah dengan negara-negara yang memiliki keahlian di bidang teknologi pertahanan.

Langkah-Langkah Strategis untuk Mendukung R&D Pertahanan

Untuk memperkuat inisiatif R&D teknologi pertahanan di Indonesia, terdapat beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan:

  1. Kolaborasi Antara Universitas, Industri, dan Pemerintah: Kolaborasi antara sektor akademik, industri, dan pemerintah perlu ditingkatkan. Misalnya, universitas dapat bekerja sama dengan perusahaan teknologi lokal untuk mengembangkan alutsista yang sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia. Pemerintah juga dapat berperan sebagai fasilitator untuk mempercepat proses inovasi.
  2. Dukungan Anggaran yang Memadai: Ketersediaan anggaran yang cukup sangat penting dalam mendukung R&D teknologi pertahanan. Pemerintah perlu menyediakan dana khusus untuk riset pertahanan di universitas dan lembaga riset, serta mendorong pihak swasta untuk berinvestasi dalam proyek-proyek teknologi pertahanan.
  3. Pengembangan SDM: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor teknologi pertahanan sangat penting untuk mencapai kemandirian teknologi. Universitas dapat memperkenalkan program studi khusus yang fokus pada teknologi pertahanan dan keamanan nasional.
  4. Insentif Pajak dan Regulasi yang Mendukung: Pemerintah dapat memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang melakukan riset di bidang pertahanan, serta menciptakan regulasi yang mendukung ekosistem inovasi teknologi pertahanan di dalam negeri.
  5. Peningkatan Infrastruktur Riset: Untuk menunjang riset dan pengembangan, universitas dan lembaga riset memerlukan infrastruktur yang memadai. Pembangunan laboratorium riset khusus dan penyediaan peralatan canggih akan sangat membantu dalam menghasilkan inovasi yang signifikan.

Dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks, kemampuan Indonesia untuk mandiri dalam teknologi pertahanan menjadi suatu keharusan. Peran universitas dan lembaga riset lokal dalam mendorong inisiatif R&D dan inovasi di bidang ini adalah langkah penting untuk mencapai ketahanan nasional yang tangguh.

 Dengan dukungan anggaran, regulasi yang mendukung, serta kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat menjadi lebih mandiri dalam teknologi pertahanan dan meningkatkan daya saingnya di kancah internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun