Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Industri Pertahanan (28), Pengembangan Kapal Perang

6 November 2024   13:20 Diperbarui: 6 November 2024   13:29 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan kompleks dalam menjaga kedaulatan wilayah lautnya. Dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di dua samudera utama, pembangunan pertahanan maritim yang kuat bukan lagi sekadar pilihan, tetapi menjadi kebutuhan strategis. 

Di tengah dinamika geopolitik Asia-Pasifik yang semakin memanas dan persaingan ekonomi global, pengembangan industri pertahanan berbasis maritim, khususnya dalam produksi kapal perang, menjadi langkah krusial menuju swasembada maritim yang kokoh.

Urgensi Swasembada Maritim bagi Indonesia

Ketergantungan Indonesia pada impor alutsista, termasuk kapal perang, telah lama menjadi isu yang mengkhawatirkan. Dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok mendominasi pasar senjata global, menciptakan ketergantungan bagi banyak negara, termasuk Indonesia, terhadap produk-produk mereka. 

Kondisi ini mengakibatkan beberapa permasalahan krusial: pertama, adanya risiko embargo yang dapat melemahkan kekuatan pertahanan nasional; kedua, biaya tinggi dalam pemeliharaan dan perawatan kapal yang harus disesuaikan dengan sistem negara asal; dan ketiga, lambatnya proses modernisasi armada.

Indonesia harus merespons kondisi ini dengan berupaya mandiri dalam produksi dan perawatan kapal perang, serta mendirikan industri pertahanan maritim yang kokoh. Swasembada maritim tidak hanya berimplikasi pada ketahanan nasional, tetapi juga pada keberlanjutan ekonomi dan kemandirian teknologi. Dalam jangka panjang, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pihak asing dan membangun sistem pertahanan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan serta kondisi geografisnya.

Tantangan dan Potensi Pengembangan Industri Kapal Perang

Pengembangan industri kapal perang dalam negeri menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi teknis maupun non-teknis. Dari sisi teknis, teknologi kapal perang yang kompleks dan standar tinggi memerlukan sumber daya manusia yang terlatih serta infrastruktur yang memadai. Selain itu, teknologi kapal perang terus berkembang, mencakup sistem persenjataan canggih, sensor, dan kemampuan siluman. 

Untuk menghasilkan kapal perang yang kompetitif, Indonesia perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi global dan meningkatkan kemampuan teknologinya secara mandiri.

Namun, di sisi lain, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri ini. Dengan sumber daya manusia yang semakin berkualitas dan jaringan global yang semakin luas, Indonesia dapat berkolaborasi dengan negara-negara maju untuk melakukan transfer teknologi. Kolaborasi ini penting dalam mengurangi kesenjangan teknologi dan meningkatkan efisiensi produksi. 

Perusahaan lokal seperti PT PAL Indonesia telah menunjukkan kemajuan dalam memproduksi kapal perang dan kapal selam dengan kemampuan teknologi canggih, membuktikan bahwa Indonesia memiliki fondasi kuat dalam industri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun