Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Industri Pertahanan (11): Mengatasi Ketergantungan Import

4 November 2024   07:05 Diperbarui: 4 November 2024   07:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kedua, kemandirian alutsista meningkatkan keamanan dan kesiapan militer. Ketika terjadi konflik atau ancaman, Indonesia tidak lagi perlu menunggu pengiriman atau persetujuan dari negara asing untuk mendapatkan alutsista yang dibutuhkan. Ketersediaan alutsista di dalam negeri memastikan bahwa kesiapan militer selalu optimal.

Ketiga, industri pertahanan yang kuat juga akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan lebih banyak perusahaan lokal yang terlibat dalam produksi alutsista, akan muncul ekosistem bisnis baru di sektor ini, mulai dari pemasok bahan baku hingga industri komponen. Dampaknya, perekonomian lokal akan lebih kuat dan beragam.

Langkah-Langkah Taktis Menuju Kemandirian Alutsista

Untuk mempercepat realisasi kemandirian alutsista, beberapa langkah taktis bisa dilakukan. Pertama, pemerintah harus lebih ketat dalam mengatur kebijakan pengadaan alutsista. Setiap pembelian dari luar negeri seharusnya mencakup klausul alih teknologi dan melibatkan perusahaan lokal dalam proses produksi atau pemeliharaan. Dengan demikian, setiap transaksi militer juga menjadi peluang bagi industri dalam negeri untuk berkembang.

Kedua, penting bagi pemerintah untuk membangun ekosistem yang mendukung inovasi di sektor pertahanan. Sebagai contoh, program kompetisi teknologi pertahanan atau pameran teknologi militer nasional dapat mendorong inovasi dan mempertemukan para ilmuwan serta insinyur di bidang ini. Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta juga penting agar inovasi bisa terus berkembang.

Ketiga, diperlukan reformasi pada sisi regulasi untuk mempermudah kolaborasi antara industri pertahanan lokal dengan perusahaan multinasional. Pemerintah perlu memastikan bahwa proses perizinan, sertifikasi, dan regulasi lainnya tidak menghambat kerja sama antara perusahaan dalam negeri dan mitra internasional yang ingin berinvestasi atau berbagi teknologi dengan Indonesia.

Mengurangi ketergantungan pada impor alutsista adalah langkah krusial untuk mencapai kemandirian pertahanan Indonesia. Dengan investasi yang cukup, strategi alih teknologi, dan penguatan SDM, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun industri pertahanan yang mandiri dan berdaya saing. Lebih dari sekadar upaya mencapai kemandirian militer, langkah ini juga merupakan investasi jangka panjang bagi ekonomi nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun