Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Si Paling Swasembada

31 Oktober 2024   06:08 Diperbarui: 31 Oktober 2024   06:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Denmark adalah negara yang patut dicontoh dalam hal swasembada energi terbarukan. Negara ini berhasil mencapai swasembada energi melalui kebijakan yang berfokus pada penggunaan energi angin. Denmark memanfaatkan potensi angin lautnya dengan membangun ladang angin lepas pantai yang luas, sehingga menghasilkan energi yang cukup untuk kebutuhan domestik dan bahkan ekspor energi ke negara-negara tetangga.

Indonesia yang juga memiliki garis pantai yang panjang dapat memanfaatkan teknologi serupa untuk mencapai swasembada energi terbarukan. Pengembangan ladang angin dan tenaga surya di daerah pesisir dan pulau-pulau terpencil akan sangat membantu meningkatkan ketahanan energi, sekaligus menciptakan lapangan kerja lokal.

Pelajaran bagi Indonesia

  1. Diversifikasi Energi: Negara-negara seperti Jepang dan Denmark menunjukkan bahwa swasembada energi tidak harus bergantung pada sumber daya fosil. Indonesia dengan kekayaan sumber daya terbarukan, seperti matahari, angin, dan panas bumi, memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan sebagai bagian dari strategi swasembada energi.
  2. Investasi dalam Teknologi dan Inovasi: Negara-negara dengan tingkat swasembada tinggi umumnya memiliki ekosistem inovasi dan riset yang kuat. Dukungan pemerintah terhadap penelitian dan pengembangan sangat diperlukan agar Indonesia bisa mencapai kemandirian dalam bidang teknologi, energi, dan pangan.
  3. Perlindungan terhadap Industri Lokal: Pembelajaran dari Tiongkok menunjukkan pentingnya melindungi industri domestik untuk mencapai kemandirian. Kebijakan yang mendukung perusahaan lokal dapat membantu mereka bersaing dengan pemain global dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
  4. Pembangunan Infrastruktur yang Mendukung Swasembada: Negara-negara seperti Rusia dan Amerika Serikat membangun infrastruktur yang mendukung swasembada energi dan pangan. Indonesia perlu meningkatkan infrastruktur pertanian, seperti sistem irigasi dan jaringan distribusi pangan, untuk mendukung produksi pangan domestik yang berkelanjutan.
  5. Kebijakan Ekonomi Berkelanjutan: Swasembada seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan. Negara-negara dengan tingkat swasembada tinggi, seperti Denmark, telah menunjukkan bahwa swasembada bisa dicapai tanpa merusak lingkungan. Kebijakan yang mendukung keberlanjutan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi stabilitas sosial, ekonomi, dan lingkungan Indonesia.

Membangun Masa Depan dengan Swasembada

Indonesia berada pada titik yang tepat untuk mulai menerapkan pelajaran dari negara-negara dengan tingkat swasembada tinggi. Dengan komitmen yang kuat terhadap riset, inovasi, dan keberlanjutan, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan nasional di berbagai sektor. 

Tantangan perubahan iklim, ketidakpastian global, dan pertumbuhan penduduk yang cepat menjadikan swasembada sebagai kebutuhan mendesak bagi masa depan bangsa.

Kesuksesan mencapai swasembada akan memungkinkan Indonesia untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dengan lebih mandiri dan berkelanjutan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun