Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rekomendasi Kebijakan Energi Hijau untuk Kabinet Merah Putih

25 Oktober 2024   06:39 Diperbarui: 25 Oktober 2024   06:42 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selain itu, kolaborasi internasional dalam hal transfer teknologi juga penting. Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang lebih maju dalam transisi energi, seperti Jerman dan Denmark, yang telah berhasil mengembangkan infrastruktur dan teknologi energi terbarukan dengan sangat baik.

  1. Membentuk Ekonomi Berbasis Energi Terbarukan di Tingkat Lokal

Pembangunan energi hijau tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Pemerintah dapat mendorong program pembangunan energi terbarukan berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat setempat. Misalnya, di daerah pedesaan, panel surya atau pembangkit listrik mikrohidro dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik desa, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

Dengan melibatkan masyarakat lokal, program ini tidak hanya akan meningkatkan akses energi, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menjadi bagian dari transisi energi. Pemerintah daerah dapat memfasilitasi program ini melalui kerjasama dengan pihak swasta dan komunitas lokal.

  1. Penyusunan Kebijakan Harga Karbon dan Penghapusan Subsidi Energi Fosil

Salah satu langkah penting dalam mendukung transisi energi hijau adalah memperkenalkan kebijakan harga karbon. Pemerintah dapat mengenakan pajak karbon pada perusahaan yang masih menggunakan energi fosil sebagai insentif untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Pajak karbon ini dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek energi terbarukan atau disalurkan untuk program perlindungan sosial bagi kelompok rentan yang terdampak oleh kenaikan harga energi akibat pajak ini.

Selain itu, penghapusan subsidi untuk bahan bakar fosil juga harus menjadi prioritas. Subsidi energi fosil tidak hanya membebani anggaran negara, tetapi juga menghambat pengembangan energi terbarukan. Dengan mengalihkan subsidi ini untuk mendukung energi hijau, pemerintah dapat mempercepat transisi energi sambil mengurangi dampak negatif lingkungan.

  1. Edukasi Publik dan Kampanye Kesadaran Lingkungan

Transformasi menuju energi hijau tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu meluncurkan kampanye kesadaran publik yang luas mengenai pentingnya transisi energi hijau untuk keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Edukasi tentang efisiensi energi, penggunaan sumber energi terbarukan, serta dampak negatif dari bahan bakar fosil harus diperluas, mulai dari sekolah, media massa, hingga komunitas-komunitas lokal.

Program edukasi ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga akan menciptakan permintaan yang lebih tinggi terhadap produk-produk dan teknologi ramah lingkungan. Ini akan mendorong sektor swasta untuk lebih giat dalam mengembangkan inovasi di bidang energi hijau.

Mengamankan Masa Depan Indonesia dengan Energi Hijau

Kebijakan energi hijau yang tepat bukan hanya soal memenuhi target emisi, tetapi juga tentang menciptakan masa depan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi Indonesia. Dalam era global yang semakin terhubung dan terpengaruh oleh perubahan iklim, transisi energi hijau bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak. Kabinet Merah Putih memiliki peluang besar untuk memimpin transformasi ini dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang memanfaatkan potensi energi terbarukan untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dengan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur, insentif bagi investasi energi hijau, riset dan inovasi teknologi, serta peningkatan kesadaran publik, Indonesia dapat menjadi pemimpin regional dalam energi hijau. Keberhasilan ini akan memperkuat daya saing ekonomi nasional, sekaligus melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun