Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Transisi Pemerintahan dan Harapan Masyarakat, Euforia atau Keheningan?

20 Oktober 2024   14:25 Diperbarui: 20 Oktober 2024   14:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap transisi pemerintahan selalu menjadi momen penting bagi sebuah negara, termasuk Indonesia. Bagi banyak pihak, pergantian pemimpin di tingkat eksekutif tidak hanya berarti perubahan politik, tetapi juga menjadi simbol perubahan arah kebijakan, prioritas, dan masa depan ekonomi serta sosial negara. Di tengah proses tersebut, masyarakat sering kali berada di persimpangan antara harapan besar dan kekhawatiran yang mendalam. Pertanyaannya adalah, apakah transisi pemerintahan selalu diiringi oleh euforia, atau justru oleh keheningan penuh ketidakpastian?

1. Transisi Pemerintahan: Sebuah Momen Euforia Politik

Transisi pemerintahan sering kali membawa gelombang euforia politik, terutama bagi mereka yang berharap akan adanya perubahan signifikan. Dalam banyak kasus, kemenangan pemimpin baru diiringi oleh optimisme yang meluap dari para pendukungnya. Masyarakat mengharapkan perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi hingga kesejahteraan sosial.

a. Harapan atas Perubahan Kebijakan

Salah satu alasan utama euforia ini adalah harapan akan kebijakan baru yang lebih baik. Kebijakan yang dianggap stagnan atau gagal pada pemerintahan sebelumnya diharapkan bisa diperbaiki oleh pemimpin baru. Euforia tersebut sering kali terjadi ketika pemimpin baru menjanjikan reformasi dalam bidang-bidang yang menjadi perhatian masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, atau pemberantasan korupsi.

b. Janji Politik dan Kebangkitan Ekonomi

Dalam konteks Indonesia, misalnya, pemilu sering kali diwarnai oleh janji-janji ekonomi yang memukau. Pemerintahan baru yang berjanji akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, atau memperkuat sektor ekonomi tertentu akan mendapatkan dukungan luas dari masyarakat yang berharap perubahan nyata. Euforia ini menjadi lebih terasa ketika kebijakan yang ditawarkan dianggap menjawab masalah mendesak seperti pengangguran, inflasi, dan ketimpangan ekonomi.

2. Keheningan dalam Transisi: Kekhawatiran di Tengah Ketidakpastian

Namun, di balik euforia tersebut, selalu ada bayang-bayang kekhawatiran. Transisi pemerintahan juga bisa membawa keheningan -- sebuah keheningan yang diselimuti oleh ketidakpastian. Pergantian pemimpin sering kali menyebabkan masyarakat, terutama di kalangan pelaku ekonomi, merasa cemas terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya.

a. Ketidakpastian Ekonomi dan Investasi

Salah satu sumber kekhawatiran adalah ketidakpastian ekonomi. Perubahan dalam kebijakan fiskal dan moneter, atau perombakan besar-besaran dalam struktur birokrasi, sering kali menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha. Ketidakpastian ini dapat menunda investasi, merusak pasar modal, dan menyebabkan volatilitas di pasar finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun