Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Payakumbuh: Dari Kuliner Malam sampai City of Randang

7 Oktober 2024   17:31 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di Sumatera Barat, beberapa kota telah dikenal sebagai ikon kuliner nasional dan internasional, berkat masakan khas Minangkabau yang kaya akan rempah dan cita rasa. Berikut adalah kota-kota di Sumatera Barat yang terkenal dalam kancah kuliner:

  1. Padang
    Padang merupakan kota yang paling dikenal di Indonesia dan dunia karena kuliner khasnya. Masakan Padang, dengan sajian andalan seperti rendang, gulai, sate Padang, dan dendeng balado, telah menjadi ikon kuliner yang mendunia. Rendang, khususnya, telah beberapa kali dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN dan menjadi menu andalan di berbagai restoran Padang di seluruh dunia.
  2. Bukittinggi
    Bukittinggi juga terkenal sebagai destinasi kuliner dengan variasi masakan Minangkabau. Di kota ini, wisatawan dapat menikmati nasi kapau, salah satu varian masakan Minang yang memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu, Bukittinggi juga menawarkan makanan seperti keripik balado, sate Mak Syukur, dan gulai itik lado mudo yang telah dikenal secara nasional.
  3. Payakumbuh
    Payakumbuh mulai mendapatkan perhatian internasional dengan branding sebagai Kota Randang. Kota ini dikenal sebagai pusat produksi rendang, dengan variasi rendang yang beragam dan inovatif. Rendang dari Payakumbuh diproduksi secara masif dan dipasarkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga ke luar negeri, menjadikannya kota kuliner yang semakin diakui.
  4. Pariaman
    Pariaman dikenal dengan kuliner khas pesisirnya, seperti sala lauak (cemilan ikan yang digoreng), sate Pariaman, dan berbagai olahan hasil laut lainnya. Keunikan rasa masakan Pariaman, yang kaya akan bumbu dan rempah, menjadikannya populer baik di tingkat nasional maupun di kalangan wisatawan internasional yang berkunjung ke Sumatera Barat.
  5. Solok
    Kota Solok, meskipun lebih dikenal sebagai daerah penghasil beras, juga memiliki kuliner khas yang unik seperti gulai ikan bilih yang hanya ditemukan di Danau Singkarak. Keunikan ikan bilih yang hanya hidup di danau ini menambah daya tarik kuliner Solok di tingkat nasional.

Kota-kota di Sumatera Barat ini telah memanfaatkan kekayaan budaya kuliner Minangkabau sebagai kekuatan branding, baik secara nasional maupun internasional. Makanan seperti rendang, sate Padang, dan nasi kapau telah menjadi ikon yang tidak hanya dikenal, tetapi juga dicari oleh masyarakat di seluruh dunia.

Payakumbuh, sebuah kota di Sumatera Barat yang berada di bawah bayang-bayang keagungan alam pegunungan, kini tidak hanya dikenal sebagai tempat persinggahan, tetapi juga sebagai destinasi kuliner malam yang kian populer. Payakumbuh telah sukses membangun identitasnya sebagai "City of Randang", kota yang tidak hanya menawarkan rendang sebagai hidangan khas, tetapi juga menjadikan rendang sebagai simbol kuat dalam upaya city branding yang relevan di kancah nasional dan internasional.

Payakumbuh: Kota yang Berdenyut di Malam Hari

Kota Payakumbuh mungkin tidak sepopuler kota-kota besar lainnya seperti Padang atau Bukittinggi dalam hal pariwisata, tetapi Payakumbuh menawarkan sesuatu yang unik---hidangan lezat yang dapat dinikmati di bawah kerlipan bintang malam. Kuliner malam di Payakumbuh menjadi daya tarik utama bagi penduduk lokal dan wisatawan. Pedagang makanan di sepanjang jalan-jalan kota menawarkan beragam makanan khas Minang yang menggoda selera. Mulai dari sate Padang, nasi kapau, hingga berbagai hidangan berbasis rendang, kota ini tidak pernah kekurangan pilihan untuk pecinta kuliner.

Payakumbuh memanfaatkan potensi ini dengan baik. Kuliner malamnya berkembang menjadi identitas lokal yang kuat, membuat kota ini hidup ketika matahari terbenam. Keunikan ini tidak hanya memberikan nilai tambah dari segi ekonomi, tetapi juga dari sisi pariwisata. Setiap malam, kawasan kuliner malam di Payakumbuh menjadi magnet yang menarik keramaian dari berbagai lapisan masyarakat, baik penduduk setempat maupun wisatawan yang ingin mencicipi hidangan autentik Payakumbuh.

City of Randang: Mengusung Kelezatan Lokal ke Panggung Internasional

Payakumbuh telah melakukan upaya yang ambisius untuk memperkuat identitasnya sebagai "City of Randang". Rendang, makanan yang berasal dari budaya Minangkabau, telah menjadi simbol penting yang menyatukan kebanggaan kuliner lokal dengan upaya promosi global. Rendang tidak hanya dikenal sebagai makanan lezat, tetapi juga sebagai warisan budaya yang kaya, yang mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan rempah-rempah, teknik memasak, dan kesabaran.

Upaya branding Payakumbuh sebagai "City of Randang" adalah langkah cerdas dalam memanfaatkan produk budaya sebagai alat pemasaran. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Payakumbuh bersama dengan para pelaku usaha kuliner dan industri kreatif setempat, telah memperkuat posisi kota ini di industri makanan dengan mengangkat rendang sebagai simbol utama. Festival Randang, misalnya, menjadi salah satu acara tahunan yang mempromosikan rendang sebagai produk unggulan sekaligus memperkenalkan Payakumbuh kepada dunia.

Strategi City Branding: Mengapa Rendang?

City branding, konsep yang diadopsi oleh banyak kota di dunia, berfungsi untuk menciptakan citra positif dan identitas unik yang membedakan suatu kota dari kota lainnya. Dalam konteks Payakumbuh, memilih rendang sebagai ikon branding bukanlah keputusan sembarangan. Rendang adalah masakan yang memiliki makna mendalam dalam budaya Minangkabau. Proses memasak yang panjang dan penggunaan bumbu-bumbu khas tidak hanya menciptakan rasa yang kaya, tetapi juga melambangkan kesabaran, kekuatan, dan cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun