Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengukir Identitas Global, City Branding Payakumbuh menuju City of Randang

6 Oktober 2024   22:12 Diperbarui: 6 Oktober 2024   23:14 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Payakumbuh, sebuah kota di Sumatera Barat, sedang merajut sebuah visi besar: menjadikan dirinya sebagai "City of Randang," sebuah pusat kuliner dunia yang dikenal dengan rendang, salah satu makanan paling ikonik dan diakui secara global. 

Langkah ini bukan hanya upaya untuk memperkuat citra lokal, tetapi juga strategi ambisius dalam membangun ekonomi dan menarik wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, Payakumbuh memerlukan strategi city branding yang efektif, terencana, dan konsisten.

Di tengah persaingan global yang ketat, city branding telah menjadi salah satu alat paling penting bagi kota-kota untuk memperkuat identitas mereka di panggung internasional. 

Bukan hanya sekadar soal promosi, tetapi bagaimana sebuah kota dapat menghadirkan citra yang kuat, relevan, dan mendalam bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. 

Dengan kekayaan budaya kuliner yang dimiliki, Payakumbuh memiliki potensi besar untuk menjadi pusat global rendang. Namun, langkah-langkah strategis apa yang perlu diambil untuk mencapai visi ini?

Mengapa Randang? Mengapa Payakumbuh?

Randang (atau rendang, dalam penyebutan yang lebih umum) bukan sekadar makanan bagi masyarakat Sumatera Barat. Ia adalah simbol budaya, tradisi, dan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam setiap lapisan rasanya. 

Payakumbuh, yang terletak di Lembah Harau yang subur, memiliki ikatan kuat dengan tradisi memasak randang. Banyak produsen kecil dan rumah makan tradisional yang selama ini menjadi pilar dalam menjaga otentisitas rendang sebagai warisan budaya Minangkabau.

Langkah Payakumbuh untuk mengukuhkan dirinya sebagai "City of Randang" adalah cerminan dari upaya menjaga warisan tersebut. Melalui strategi ini, kota ini berupaya tidak hanya melestarikan nilai-nilai budaya lokal, tetapi juga menjadikannya sebagai kekuatan ekonomi yang berdaya saing tinggi. 

Pertanyaannya sekarang, bagaimana Payakumbuh dapat mengimplementasikan branding yang efektif untuk mencapai tujuan ini?

Langkah-Langkah Strategis dalam City Branding Payakumbuh

  1. Memperkuat Identitas Lokal sebagai Brand
    Langkah pertama dalam city branding adalah memperkuat identitas lokal. Bagi Payakumbuh, identitas tersebut sudah jelas: sebagai kota yang kaya akan tradisi kuliner, terutama randang. Namun, penting bagi kota ini untuk tidak hanya sekadar menyebut diri sebagai "City of Randang," tetapi juga memastikan bahwa semua elemen dalam kota mendukung citra ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun