Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Open Banking 33, Kemungkinan Kolaborasi dengan FinTech

4 Oktober 2024   05:05 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:13 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, industri keuangan telah menyaksikan perubahan besar yang mengubah cara bank dan lembaga keuangan beroperasi. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah lahirnya konsep open banking, yang memungkinkan pertukaran data keuangan secara aman antara bank dan penyedia layanan pihak ketiga, seperti perusahaan fintech (teknologi finansial). Open banking tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga menciptakan peluang kolaborasi baru antara bank dan fintech yang berpotensi memperluas akses layanan keuangan, meningkatkan efisiensi, dan memberikan nilai tambah bagi nasabah.

Namun, seiring dengan potensi yang besar ini, muncul tantangan dalam membangun kemitraan yang berkelanjutan antara bank dan fintech. Tantangan ini mencakup perbedaan budaya korporat, regulasi yang beragam, hingga masalah keamanan data. Untuk itu, penting bagi bank dan fintech untuk menemukan keseimbangan yang tepat dalam bekerja sama, sehingga kemitraan yang dihasilkan dapat bertahan dalam jangka panjang dan memberikan manfaat nyata bagi semua pihak yang terlibat.

Pentingnya Kemitraan antara Bank dan FinTech

Kemitraan antara bank dan fintech melalui open banking menawarkan sinergi yang saling menguntungkan. Di satu sisi, bank memiliki basis nasabah yang besar, infrastruktur yang kuat, dan kepercayaan dari masyarakat. Namun, bank cenderung lambat dalam beradaptasi dengan teknologi baru dan inovasi digital. Di sisi lain, fintech dikenal dengan kemampuannya untuk berinovasi dengan cepat, menawarkan layanan digital yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen modern, namun seringkali tidak memiliki skala operasional yang cukup besar dan terikat pada regulasi yang ketat seperti halnya bank.

Kolaborasi ini menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan efisien. Open banking menjadi wadah yang ideal untuk mempertemukan kekuatan kedua sektor ini, di mana bank dapat memanfaatkan teknologi fintech untuk memperluas layanannya, sementara fintech mendapatkan akses ke data dan infrastruktur yang dimiliki oleh bank. Hal ini memungkinkan kedua pihak untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih kaya dan personal kepada konsumen.

Faktor Kunci dalam Membangun Kemitraan yang Berkelanjutan

Meskipun banyak potensi positif, menciptakan kemitraan yang berkelanjutan antara bank dan fintech memerlukan pendekatan yang hati-hati dan strategis. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang harus diperhatikan:

  1. Keterbukaan dan Transparansi
    Salah satu prinsip utama dalam open banking adalah keterbukaan. Bank dan fintech harus terbuka satu sama lain mengenai tujuan, harapan, dan kekhawatiran masing-masing. Ini mencakup transparansi dalam hal pengelolaan data nasabah, penggunaan teknologi, dan pembagian keuntungan. Tanpa keterbukaan, kemitraan ini dapat mengalami hambatan, terutama ketika menyangkut integritas dan keamanan data nasabah.

Transparansi juga mencakup aspek regulasi. Di berbagai yurisdiksi, regulasi yang mengatur open banking dapat bervariasi, dan penting bagi kedua pihak untuk memahami dan mematuhi aturan yang berlaku. Kolaborasi yang terbuka juga akan memudahkan proses audit dan pengawasan oleh regulator, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap layanan yang ditawarkan.

  1. Keamanan Data dan Privasi
    Keamanan data adalah salah satu tantangan terbesar dalam kemitraan antara bank dan fintech. Karena open banking memungkinkan pertukaran data nasabah yang sensitif, risiko kebocoran atau penyalahgunaan data menjadi sangat tinggi. Oleh karena itu, baik bank maupun fintech harus memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang mereka gunakan aman dan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.

Untuk menjaga kemitraan yang berkelanjutan, penting bagi kedua belah pihak untuk sepakat mengenai tanggung jawab dalam hal keamanan data. Ini mencakup penerapan teknologi enkripsi yang kuat, otentikasi berlapis, serta sistem pemantauan yang dapat mendeteksi potensi ancaman secara real-time. Selain itu, kedua pihak harus berkomitmen untuk melindungi privasi nasabah dan memastikan bahwa data hanya digunakan sesuai dengan izin yang diberikan.

  1. Interoperabilitas Teknologi
    Untuk memastikan kemitraan yang efektif, sistem teknologi yang digunakan oleh bank dan fintech harus dapat beroperasi secara harmonis. Interoperabilitas adalah kunci untuk memastikan bahwa data dan layanan dapat ditransfer dengan lancar antara kedua pihak. Ini memerlukan adopsi standar teknologi yang sama atau kompatibel, seperti penggunaan protokol API terbuka yang memungkinkan integrasi sistem yang mudah dan aman.

Tanpa interoperabilitas yang baik, kemitraan ini akan sulit untuk berkembang. Masalah teknis seperti kegagalan integrasi atau gangguan dalam pertukaran data dapat menghambat kolaborasi dan merusak kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan infrastruktur teknologi yang kuat dan fleksibel adalah hal yang sangat penting.

  1. Pembagian Risiko dan Keuntungan
    Dalam kemitraan yang berkelanjutan, kedua pihak harus sepakat mengenai pembagian risiko dan keuntungan secara adil. Ini mencakup kesepakatan mengenai bagaimana keuntungan dari produk atau layanan bersama akan dibagi, serta bagaimana risiko finansial dan operasional akan dikelola. Bank mungkin memiliki modal dan sumber daya yang lebih besar, namun fintech seringkali membawa inovasi dan solusi digital yang unik. Dengan demikian, pembagian yang adil akan memastikan bahwa kedua pihak merasa diuntungkan dan termotivasi untuk terus bekerja sama.

Di samping itu, manajemen risiko juga penting untuk diperhatikan. Bank dan fintech harus menyusun strategi untuk mengelola risiko yang mungkin timbul, baik dari sisi regulasi, operasional, maupun reputasi. Dengan pengelolaan risiko yang baik, kemitraan ini dapat berlanjut dalam jangka panjang tanpa menimbulkan ketegangan antara kedua pihak.

  1. Inovasi Berkelanjutan
    Agar kemitraan antara bank dan fintech dapat bertahan dalam jangka panjang, kedua pihak harus berkomitmen untuk terus berinovasi. Dunia keuangan terus berkembang dengan cepat, dan teknologi yang relevan hari ini mungkin tidak lagi relevan di masa depan. Oleh karena itu, bank dan fintech harus bekerja sama dalam mengidentifikasi tren teknologi baru dan mengembangkan produk serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun