Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Open Banking 33, Kemungkinan Kolaborasi dengan FinTech

4 Oktober 2024   05:05 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Inovasi tidak hanya berarti pengembangan teknologi baru, tetapi juga cara baru dalam mengelola dan memanfaatkan data. Big data, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin adalah beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk memberikan pengalaman nasabah yang lebih personal dan tepat sasaran. Kolaborasi yang berfokus pada inovasi ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi nasabah dan membantu menciptakan keunggulan kompetitif bagi kedua pihak.

Tantangan dan Peluang di Indonesia

Di Indonesia, kolaborasi antara bank dan fintech melalui open banking masih dalam tahap perkembangan awal. Regulasi terkait open banking masih terus dikembangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, yang menciptakan kerangka kerja untuk kolaborasi yang aman dan transparan antara bank dan penyedia layanan keuangan pihak ketiga.

Namun, tantangan utama yang dihadapi oleh industri keuangan Indonesia adalah masalah keamanan data dan kurangnya standar teknologi yang seragam. Sebagian besar bank besar di Indonesia masih menggunakan sistem perbankan konvensional yang membutuhkan investasi besar untuk melakukan digitalisasi. Di sisi lain, fintech seringkali lebih gesit dalam mengadopsi teknologi baru, tetapi kurang memiliki kepercayaan dari regulator dan masyarakat luas.

Meski demikian, peluang untuk menciptakan kemitraan yang berkelanjutan sangat besar. Pasar Indonesia yang terus berkembang dan populasi yang semakin melek digital menawarkan potensi besar bagi pertumbuhan sektor keuangan berbasis teknologi. Dengan adopsi open banking, bank dapat mempercepat inovasi digital mereka, sementara fintech dapat memperluas layanan mereka melalui kolaborasi dengan bank yang memiliki jaringan dan sumber daya yang lebih besar.

Membangun kemitraan yang berkelanjutan antara bank dan fintech melalui open banking memerlukan strategi yang matang dan komitmen dari kedua belah pihak. Keterbukaan, keamanan data, interoperabilitas teknologi, serta pembagian risiko dan keuntungan yang adil adalah faktor-faktor kunci yang harus diperhatikan. Di samping itu, komitmen untuk terus berinovasi akan memastikan bahwa kemitraan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi nasabah dan industri keuangan secara keseluruhan.

Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam implementasi open banking di Asia Tenggara. Dengan regulasi yang mendukung dan investasi yang tepat dalam infrastruktur teknologi, kolaborasi antara bank dan fintech dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif, efisien, dan inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun