Dengan Open Banking, penyedia layanan keuangan dapat merancang produk yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan individu. FinTech, misalnya, dapat menggunakan data transaksi nasabah untuk menawarkan produk tabungan atau kredit yang disesuaikan dengan pola pengeluaran dan pendapatan mereka. Produk yang lebih personal ini dapat membantu menjangkau kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit mendapatkan akses ke layanan keuangan karena keterbatasan riwayat kredit atau dokumentasi.
Inovasi ini juga menciptakan persaingan yang lebih sehat antara bank dan penyedia layanan keuangan lainnya. Dengan adanya persaingan, bank dan FinTech akan berlomba-lomba untuk menawarkan layanan yang lebih baik, lebih murah, dan lebih mudah diakses oleh masyarakat. Ini akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Penurunan Biaya dan Peningkatan Efisiensi
Biaya tinggi sering kali menjadi penghalang bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengakses layanan perbankan. Open Banking dapat membantu menurunkan biaya transaksi dan layanan perbankan, karena memungkinkan penyedia layanan keuangan untuk bekerja secara lebih efisien. Dengan menggunakan teknologi digital dan API, banyak layanan yang sebelumnya memerlukan biaya tinggi kini dapat ditawarkan dengan biaya yang lebih rendah.
Sebagai contoh, layanan pembayaran digital yang terintegrasi dengan Open Banking dapat memungkinkan masyarakat untuk mengirim uang atau melakukan pembayaran tanpa biaya administrasi yang tinggi. Ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, di mana biaya untuk mengakses layanan perbankan tradisional sering kali sangat mahal.
- Peningkatan Literasi dan Kesadaran Keuangan
Open Banking juga berpotensi meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat yang sebelumnya kurang terpapar produk perbankan. Dengan adanya aplikasi yang menawarkan layanan keuangan yang mudah digunakan dan transparan, masyarakat dapat belajar lebih banyak tentang cara mengelola keuangan mereka secara efektif.
Banyak FinTech yang sudah mulai menawarkan aplikasi keuangan yang dilengkapi dengan fitur edukasi keuangan, seperti pengingat pembayaran, analisis pengeluaran, dan saran untuk meningkatkan tabungan. Dengan memahami cara menggunakan produk keuangan ini, masyarakat dapat lebih mudah mengambil keputusan keuangan yang cerdas, yang pada akhirnya membantu mereka keluar dari ketergantungan pada layanan keuangan informal.
Tantangan dalam Implementasi Open Banking untuk Mengatasi Kesenjangan Keuangan
Meskipun Open Banking menawarkan banyak potensi, ada beberapa tantangan yang harus diatasi agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas, terutama dalam mengatasi kesenjangan keuangan.
- Keamanan Data dan Privasi
Keterbukaan data keuangan tentunya menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan keamanan. Banyak nasabah yang masih khawatir mengenai bagaimana data mereka digunakan dan apakah data tersebut aman dari kebocoran atau penyalahgunaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah dan regulator untuk memastikan bahwa Open Banking diimplementasikan dengan standar keamanan data yang tinggi dan aturan yang ketat mengenai privasi.
- Literasi Digital yang Rendah
Meskipun Open Banking menawarkan akses ke layanan keuangan digital, tantangan lain yang muncul adalah rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat tertentu, terutama di daerah pedesaan. Banyak masyarakat yang masih belum familiar dengan penggunaan teknologi digital, yang dapat menghambat mereka untuk memanfaatkan sepenuhnya layanan yang ditawarkan melalui Open Banking.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya edukasi digital yang masif dari pemerintah dan sektor swasta. Program-program literasi digital harus diintegrasikan dengan literasi keuangan, sehingga masyarakat tidak hanya paham tentang produk keuangan, tetapi juga mampu menggunakan teknologi untuk mengaksesnya.
- Infrastruktur Teknologi yang Belum Merata