Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Open Banking 6: Potensi dan Tantangan bagi Industri Keuangan Konvensional

1 Oktober 2024   06:52 Diperbarui: 1 Oktober 2024   07:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan ini pada akhirnya akan mendorong peningkatan kualitas layanan keuangan, baik dari sisi harga, kemudahan akses, hingga inovasi produk. Bagi nasabah, hal ini merupakan keuntungan besar, karena mereka akan memiliki lebih banyak pilihan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tantangan yang Dihadapi oleh Bank Konvensional

Namun, di balik semua potensi tersebut, bank konvensional juga dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam menghadapi era Open Banking.

1. Adaptasi Teknologi dan Infrastruktur

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bank konvensional adalah kebutuhan untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Open Banking menuntut adanya infrastruktur digital yang kuat, termasuk sistem API yang aman dan andal, serta kemampuan untuk memproses dan mengelola data dalam jumlah besar. Bank-bank yang belum siap secara teknologi mungkin akan tertinggal dibandingkan dengan FinTech yang lebih gesit dan inovatif.

Adaptasi teknologi ini bukan hanya membutuhkan investasi yang besar, tetapi juga perubahan signifikan dalam budaya kerja di dalam bank. Proses manual dan birokratis yang selama ini menjadi ciri khas perbankan tradisional harus digantikan dengan pendekatan yang lebih agile dan berbasis teknologi. Selain itu, bank juga harus mempertimbangkan keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi yang lebih kompleks di era Open Banking.

2. Risiko Kehilangan Kendali atas Data Nasabah

Salah satu konsekuensi dari Open Banking adalah hilangnya kontrol eksklusif bank atas data nasabah. Sebelumnya, bank memiliki kendali penuh atas data nasabah mereka, yang menjadi salah satu aset terbesar dalam pengembangan layanan keuangan. Namun, dengan dibukanya akses terhadap data ini kepada pihak ketiga, bank konvensional kini harus bersaing untuk menawarkan nilai tambah yang lebih besar kepada nasabah.

Nasabah kini memiliki lebih banyak pilihan dalam hal penyedia layanan keuangan, dan bank tidak lagi dapat mengandalkan loyalitas nasabah semata. Mereka harus lebih inovatif dalam menciptakan produk dan layanan yang benar-benar memberikan nilai lebih, serta menjaga hubungan yang kuat dengan nasabah.

3. Tantangan Regulasi dan Keamanan

Implementasi Open Banking juga membawa tantangan besar dari sisi regulasi dan keamanan data. Di Indonesia, regulasi terkait Open Banking masih terus berkembang, terutama dalam hal perlindungan data pribadi dan kepatuhan terhadap standar keamanan. Bank harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua regulasi yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun internasional, ketika berbagi data nasabah dengan pihak ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun