Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Open Banking 5: Menyoal Keamanan Data

1 Oktober 2024   05:49 Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

2. Kepatuhan terhadap Regulasi Privasi Data

Setiap negara memiliki regulasi yang berbeda terkait perlindungan data pribadi. Di Indonesia, perlindungan data pribadi diatur melalui Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang baru disahkan. Namun, penerapan regulasi ini dalam konteks Open Banking masih membutuhkan penyesuaian yang kompleks. Lembaga keuangan dan FinTech harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua aturan ini ketika mengelola data nasabah, terutama dalam hal meminta persetujuan dan membatasi penggunaan data hanya untuk keperluan yang sudah disetujui oleh nasabah.

Selain itu, muncul pertanyaan tentang bagaimana memastikan bahwa pihak ketiga yang mendapatkan akses data juga mematuhi standar yang sama. Kurangnya pengawasan terhadap pihak ketiga bisa berpotensi meningkatkan risiko penyalahgunaan data atau pelanggaran privasi.

3. Kepercayaan Nasabah

Kepercayaan merupakan aspek yang krusial dalam keberhasilan Open Banking. Jika nasabah merasa bahwa data mereka tidak aman atau bisa disalahgunakan, mereka tidak akan bersedia berbagi informasi keuangan mereka, bahkan jika itu berarti kehilangan manfaat dari layanan yang lebih baik. Oleh karena itu, bank dan penyedia layanan FinTech perlu bekerja keras untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan ini melalui transparansi dan komunikasi yang efektif.

Bank juga harus mampu meyakinkan nasabah bahwa mereka memiliki kendali penuh atas data mereka. Dalam banyak kasus, nasabah mungkin merasa tidak nyaman dengan ide membagikan data keuangan mereka kepada pihak ketiga. Dengan memberikan kendali yang lebih besar kepada nasabah atas bagaimana data mereka digunakan, Open Banking bisa menjadi solusi yang aman dan tetap memberikan manfaat besar bagi pengguna.

4. Sistem Pengamanan API yang Rentan

API merupakan tulang punggung dari sistem Open Banking. API yang tidak didesain dengan baik dapat menjadi celah bagi penjahat siber untuk mengakses dan mengeksploitasi data nasabah. Oleh karena itu, sistem keamanan API harus dibangun dengan standar keamanan yang sangat ketat. Penggunaan enkripsi dan otentikasi multi-faktor merupakan dua langkah dasar yang harus diterapkan untuk memastikan bahwa hanya pihak yang memiliki izin yang dapat mengakses data nasabah.

Namun, meskipun API ini dianggap aman, risiko tidak pernah sepenuhnya hilang. Jika pengembang atau penyedia API tidak mematuhi protokol keamanan terbaik, ada kemungkinan sistem menjadi rentan terhadap serangan.

Langkah-Langkah Meningkatkan Keamanan Data dalam Open Banking

Untuk mengatasi berbagai tantangan di atas, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh lembaga keuangan dan pihak terkait dalam implementasi Open Banking. Berikut beberapa langkah tersebut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun