Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menakar Urgensi (BP) BUMN dalam Sistem Ekonomi Indonesia

30 September 2024   10:41 Diperbarui: 30 September 2024   10:41 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. BUMN sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi

BUMN juga memiliki peran penting sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa dekade terakhir, BUMN telah bertransformasi menjadi entitas bisnis yang lebih kompetitif dan mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi negara. Keuntungan yang dihasilkan oleh BUMN tidak hanya digunakan untuk membiayai operasional perusahaan, tetapi juga disetorkan ke kas negara sebagai dividen yang dapat digunakan untuk berbagai program pembangunan.

BUMN seperti PT Bank Mandiri, PT Telkom Indonesia, dan PT Garuda Indonesia telah menunjukkan kemampuan bersaing di pasar internasional. Dengan kapasitas dan skala yang dimiliki, BUMN dapat berfungsi sebagai lokomotif yang menarik sektor swasta dan industri kecil menengah untuk tumbuh bersama, menciptakan sinergi yang positif bagi perekonomian nasional.

Selain itu, dalam konteks globalisasi dan liberalisasi ekonomi, BUMN juga berfungsi sebagai alat negara untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi nasional. Di tengah arus investasi asing yang deras, keberadaan BUMN di sektor-sektor strategis memastikan bahwa kepentingan nasional tetap terjaga.

4. Tantangan dalam Pengelolaan BUMN

Meskipun memiliki peran yang sangat penting, BUMN juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks. Salah satunya adalah masalah efisiensi dan profesionalisme dalam pengelolaan. Tidak jarang, BUMN menjadi sasaran kritik karena dianggap kurang efisien dibandingkan dengan perusahaan swasta. Hal ini sering kali disebabkan oleh adanya campur tangan politik dalam penunjukan pimpinan dan kebijakan strategis, yang kadang kala tidak didasarkan pada pertimbangan bisnis yang rasional.

Selain itu, transparansi dan akuntabilitas juga menjadi isu yang sering kali muncul dalam pengelolaan BUMN. Beberapa kasus korupsi yang melibatkan petinggi BUMN mencerminkan perlunya peningkatan pengawasan dan reformasi tata kelola perusahaan. Dalam beberapa kasus, BUMN juga mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi dan dinamika pasar global yang semakin kompetitif.

Tantangan lainnya adalah bagaimana BUMN dapat berperan secara efektif dalam ekosistem ekonomi digital yang berkembang pesat. Transformasi digital merupakan keniscayaan bagi BUMN jika ingin tetap relevan dan kompetitif di era Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, investasi dalam teknologi, pengembangan sumber daya manusia, dan inovasi bisnis menjadi agenda penting yang harus segera diwujudkan.

5. Arah Kebijakan dan Penguatan Peran BUMN

Untuk mengoptimalkan peran BUMN dalam sistem ekonomi Indonesia, beberapa langkah kebijakan perlu diambil. Pertama, profesionalisme dalam pengelolaan BUMN harus ditingkatkan. Pemerintah perlu memastikan bahwa penunjukan pimpinan BUMN didasarkan pada kompetensi dan integritas, bukan afiliasi politik. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan operasional BUMN harus diperkuat melalui mekanisme audit yang independen dan berkala.

Kedua, pemerintah perlu mendorong BUMN untuk terus melakukan inovasi, terutama dalam menghadapi tantangan era digital. BUMN harus mampu memanfaatkan teknologi baru, seperti kecerdasan buatan, big data, dan Internet of Things (IoT), untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Dalam konteks ini, kemitraan strategis dengan sektor swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, dapat menjadi jalan untuk mempercepat adopsi teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun