Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (72): Menjadi Poros Ekonomi Maritim Dunia

25 Agustus 2024   18:29 Diperbarui: 25 Agustus 2024   18:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau yang membentang di sepanjang khatulistiwa. Posisi geografis ini memberikan keuntungan strategis dalam peta ekonomi global, menjadikan Indonesia berpotensi sebagai pusat kegiatan maritim dunia. 

Namun, meski memiliki kekayaan laut yang melimpah, tantangan besar masih harus dihadapi untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Potensi Ekonomi Maritim Indonesia

Potensi ekonomi maritim Indonesia sangat besar. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, sektor kelautan dan perikanan Indonesia memiliki potensi ekonomi yang mencapai sekitar 1.300 miliar dolar AS per tahun. 

Sumber daya ini meliputi perikanan, transportasi laut, pariwisata bahari, energi laut, dan kekayaan biodiversitas laut yang luar biasa.

  1. Perikanan
    Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia. Wilayah laut yang luas dan sumber daya perikanan yang melimpah menjadikan sektor ini sangat penting bagi ekonomi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi ikan di Indonesia mencapai 6,94 juta ton pada tahun 2022. Ekspor hasil perikanan juga menjadi salah satu andalan bagi neraca perdagangan Indonesia, dengan nilai mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS per tahun.
  2. Transportasi Laut
    Dengan posisi strategis di antara dua samudra, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri pelayaran dan logistik maritim. Sekitar 40% dari total perdagangan dunia melewati jalur laut Indonesia, menjadikannya sebagai jalur pelayaran global yang vital. Investasi dalam infrastruktur pelabuhan, peningkatan kapasitas kapal nasional, dan peningkatan konektivitas antarpulau akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat perdagangan maritim internasional.
  3. Pariwisata Bahari
    Selain sektor perikanan dan transportasi, pariwisata bahari juga memiliki potensi yang sangat besar. Indonesia memiliki berbagai destinasi laut yang menarik, seperti Bali, Raja Ampat, Wakatobi, dan Pulau Komodo, yang telah menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Potensi ini dapat terus dikembangkan dengan memperkuat infrastruktur pariwisata dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
  4. Energi Laut
    Lautan Indonesia juga menyimpan potensi besar sebagai sumber energi terbarukan, seperti energi angin, gelombang laut, dan panas bumi. Energi laut ini dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang semakin meningkat, sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Tantangan dalam Membangun Poros Maritim Dunia

Meskipun potensi ekonomi maritim Indonesia sangat besar, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia.

  1. Infrastruktur Maritim yang Terbatas
    Salah satu tantangan utama dalam mengembangkan ekonomi maritim Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur maritim. Banyak pelabuhan di Indonesia yang belum mampu melayani kapal-kapal berukuran besar, sehingga menghambat arus perdagangan internasional. Selain itu, konektivitas antarwilayah melalui jalur laut juga masih kurang memadai, terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Pemerintah perlu berinvestasi lebih besar dalam pembangunan infrastruktur pelabuhan dan transportasi laut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi maritim.
  2. Pengelolaan Sumber Daya Laut yang Tidak Berkelanjutan
    Eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan menjadi ancaman bagi kelestarian ekosistem laut. Illegal fishing, penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi, dan pencemaran laut merupakan masalah yang harus segera diatasi. Jika tidak ditangani dengan baik, potensi ekonomi yang besar ini justru dapat merusak lingkungan laut dan mengancam keberlangsungan sektor-sektor ekonomi yang bergantung pada ekosistem laut.
  3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang Kompeten
    Pengembangan sektor maritim membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan terampil. Namun, pendidikan dan pelatihan di bidang maritim di Indonesia masih belum optimal. Sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang maritim sangat diperlukan, baik dalam pengelolaan pelabuhan, operasional kapal, maupun riset kelautan. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di sektor maritim.
  4. Regulasi dan Tata Kelola yang Belum Optimal
    Regulasi dan tata kelola sektor maritim di Indonesia masih perlu diperbaiki agar lebih efisien dan transparan. Perizinan yang rumit dan birokrasi yang lambat sering kali menjadi penghambat bagi investasi di sektor maritim. Selain itu, koordinasi antarinstansi pemerintah juga masih kurang, sehingga kebijakan yang dihasilkan sering kali tidak sinkron dan menghambat pengembangan sektor ini.

Strategi untuk Membangun Poros Maritim Dunia

Untuk mengatasi tantangan tersebut dan mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, diperlukan beberapa strategi yang terintegrasi:

  1. Peningkatan Investasi dalam Infrastruktur
    Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pembangunan dan modernisasi infrastruktur maritim, termasuk pelabuhan, kapal, dan konektivitas antarpulau. Dengan infrastruktur yang memadai, arus perdagangan dan mobilitas antarwilayah akan lebih lancar, sehingga memperkuat posisi Indonesia dalam peta perdagangan global.
  2. Pengelolaan Sumber Daya Laut yang Berkelanjutan
    Pengelolaan sumber daya laut harus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Pemerintah harus menegakkan hukum dengan tegas terhadap praktik illegal fishing dan pencemaran laut. Selain itu, pendekatan berbasis ekosistem harus diterapkan dalam pengelolaan perikanan dan sumber daya laut lainnya.
  3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
    Pendidikan dan pelatihan di sektor maritim harus ditingkatkan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di sektor ini. Institusi pendidikan dan pelatihan harus bekerja sama dengan industri untuk memastikan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar.
  4. Reformasi Regulasi dan Tata Kelola
    Pemerintah perlu melakukan reformasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di sektor maritim. Penyederhanaan perizinan, penguatan transparansi, dan peningkatan koordinasi antarinstansi pemerintah harus menjadi prioritas dalam reformasi ini.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi poros maritim dunia dengan kekayaan laut yang melimpah dan posisi strategis di peta perdagangan global. Namun, potensi ini hanya dapat terwujud jika tantangan-tantangan utama, seperti keterbatasan infrastruktur, pengelolaan sumber daya yang tidak berkelanjutan, kurangnya sumber daya manusia terampil, dan regulasi yang belum optimal, dapat diatasi dengan strategi yang tepat.

Dengan investasi yang tepat dalam infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, Indonesia dapat mewujudkan visinya sebagai pusat ekonomi maritim dunia. Visi ini bukan hanya akan membawa manfaat ekonomi yang besar bagi negara, tetapi juga akan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara maritim yang tangguh dan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun