Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (52) : Transformasi Digital

19 Agustus 2024   16:45 Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:53 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia: Tantangan dan Peluang

Transformasi ekonomi digital telah menjadi salah satu isu utama di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dengan populasi lebih dari 270 juta orang dan penetrasi internet yang semakin meningkat, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi digital yang dapat mengubah wajah perekonomian nasional. Namun, seperti halnya setiap transformasi besar, perubahan menuju ekonomi digital di Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang perlu diatasi agar peluang yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal.

Mengapa Transformasi Ekonomi Digital Penting?

Ekonomi digital merujuk pada semua kegiatan ekonomi yang didorong oleh teknologi digital, termasuk e-commerce, fintech, dan platform ekonomi berbasis data. Di Indonesia, transformasi ini tidak hanya penting dalam konteks meningkatkan efisiensi dan daya saing, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas akses ekonomi bagi berbagai lapisan masyarakat.

Dengan adopsi teknologi digital, pelaku usaha dapat lebih mudah mengakses pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Teknologi juga memungkinkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk berkembang dengan lebih cepat melalui platform digital yang memungkinkan mereka menjual produk atau jasa mereka tanpa terbatas oleh lokasi geografis. Ini sangat penting di Indonesia, di mana sebagian besar pelaku usaha adalah UMKM yang memainkan peran signifikan dalam ekonomi nasional.

Peluang dalam Ekonomi Digital

Salah satu peluang terbesar yang ditawarkan oleh transformasi ekonomi digital di Indonesia adalah percepatan inklusi keuangan. Di negara dengan populasi yang luas dan beragam seperti Indonesia, akses terhadap layanan keuangan formal masih menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama di daerah-daerah terpencil. Namun, dengan hadirnya teknologi finansial (fintech), individu dan pelaku usaha yang sebelumnya tidak terjangkau oleh perbankan konvensional kini memiliki akses ke layanan keuangan seperti pembayaran digital, pinjaman online, dan investasi.

Menurut data dari Bank Indonesia, jumlah transaksi digital di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, nilai transaksi uang elektronik di Indonesia mencapai lebih dari Rp350 triliun, meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa dengan penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, perkembangan ekonomi digital juga membuka peluang bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang lebih terampil. Dengan meningkatnya permintaan akan keterampilan digital, Indonesia memiliki kesempatan untuk membangun generasi baru pekerja yang ahli di bidang teknologi informasi, data analisis, dan pengembangan aplikasi. Hal ini dapat membantu mengatasi salah satu tantangan utama dalam perekonomian Indonesia, yaitu rendahnya tingkat produktivitas dan kualitas tenaga kerja.

Tantangan dalam Transformasi Ekonomi Digital

Meskipun peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital sangat besar, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dalam proses transformasi ini. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital. Meskipun penetrasi internet di Indonesia terus meningkat, masih terdapat ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, penetrasi internet di daerah perkotaan mencapai lebih dari 73%, sementara di daerah pedesaan angkanya hanya sekitar 54%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di daerah terpencil masih kesulitan untuk mendapatkan akses ke internet yang stabil dan terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun