Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sistem Ekonomi Indonesia (35) : Koperasi Solusi Ketimpangan?

16 Agustus 2024   18:57 Diperbarui: 16 Agustus 2024   18:58 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketimpangan ekonomi adalah salah satu masalah yang terus membayangi banyak negara, termasuk Indonesia. Meski perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun terakhir, jurang antara si kaya dan si miskin tetap lebar. Salah satu solusi yang sering diusulkan untuk mengatasi masalah ketimpangan ini adalah sistem ekonomi berbasis koperasi. Apakah sistem ini benar-benar dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi ketimpangan?

Mengapa Koperasi?

Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berlandaskan asas kebersamaan, di mana anggotanya memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam koperasi, kepemilikan dan keuntungan dibagi secara merata di antara anggotanya. Hal ini berbeda dengan perusahaan kapitalis di mana kepemilikan terbatas pada pemegang saham tertentu dan keuntungan sering kali terkonsentrasi di tangan segelintir individu.

Sistem koperasi memberikan akses yang lebih adil bagi seluruh anggotanya. Misalnya, dalam koperasi simpan pinjam, anggota dapat mengakses dana pinjaman dengan suku bunga rendah tanpa perlu bergantung pada lembaga keuangan komersial yang seringkali memberlakukan syarat yang sulit. Selain itu, koperasi juga mengutamakan kesejahteraan anggotanya, bukan semata-mata mengejar keuntungan. Dengan demikian, koperasi dapat menjadi alat yang efektif untuk redistribusi kekayaan dan pengurangan ketimpangan.

Koperasi dan Ekonomi Indonesia

Koperasi bukanlah konsep baru di Indonesia. Sejak zaman kemerdekaan, koperasi telah diakui sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional. Salah satu bapak koperasi Indonesia, Mohammad Hatta, percaya bahwa koperasi dapat menjadi landasan bagi ekonomi rakyat yang adil dan sejahtera. Hingga kini, ribuan koperasi telah tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mulai dari koperasi pertanian, koperasi simpan pinjam, hingga koperasi konsumen.

Namun, meski koperasi memiliki potensi besar, kontribusinya terhadap perekonomian nasional masih relatif kecil. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2020, koperasi hanya menyumbang sekitar 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ini menunjukkan bahwa potensi koperasi belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Tantangan dan Peluang

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia adalah lemahnya manajemen dan tata kelola. Banyak koperasi yang kurang profesional dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia, sehingga tidak dapat bersaing dengan perusahaan komersial yang lebih mapan. Selain itu, koperasi sering kali kesulitan dalam mengakses modal yang cukup untuk mengembangkan usaha mereka.

Meski demikian, dengan adanya kemajuan teknologi digital, koperasi di Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang. Digitalisasi dapat membantu koperasi dalam meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan memperbaiki tata kelola. Misalnya, dengan menggunakan platform digital, koperasi dapat mengelola anggotanya dengan lebih baik, menyediakan layanan yang lebih cepat, dan bahkan memperluas akses ke pendanaan.

Sistem Koperasi dalam Mengurangi Ketimpangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun