Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (32): SE Digital dan Gen-Z serta Milenial

16 Agustus 2024   11:46 Diperbarui: 16 Agustus 2024   12:00 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang semakin canggih, transformasi ekonomi global telah memasuki babak baru yang dikenal sebagai sistem ekonomi digital. Sistem ini telah merubah pola bisnis, cara bertransaksi, hingga perilaku konsumen secara menyeluruh. Bagi generasi milenial dan Gen-Z, yang tumbuh dalam ekosistem teknologi, sistem ekonomi digital menawarkan peluang besar sekaligus tantangan yang harus dihadapi dengan cerdas. Bagaimana generasi ini dapat memanfaatkan peluang dari ekonomi digital, dan tantangan apa yang mereka hadapi di masa depan?

Peluang dalam Sistem Ekonomi Digital

Generasi milenial dan Gen-Z memiliki keuntungan utama dibandingkan generasi sebelumnya: mereka adalah penduduk asli digital. Mereka tidak perlu beradaptasi dengan teknologi karena sudah terbiasa hidup di dalamnya. Inilah yang menjadi modal utama dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital.

  1. Peluang Kewirausahaan Digital
    Ekosistem digital membuka akses yang lebih luas untuk memulai bisnis dengan modal yang relatif rendah. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak memungkinkan generasi muda untuk memulai bisnis tanpa harus membuka toko fisik. Teknologi digital juga mendukung model bisnis baru seperti dropshipping dan print-on-demand, yang memberikan fleksibilitas lebih besar bagi para pengusaha muda untuk memulai bisnis mereka tanpa menanggung risiko besar.
  2. Akses ke Pasar Global
    Sistem ekonomi digital memungkinkan generasi milenial dan Gen-Z untuk terhubung dengan pasar global. Dengan kemajuan teknologi internet dan media sosial, produk dan jasa yang mereka tawarkan tidak hanya terbatas pada pasar lokal tetapi juga dapat menjangkau konsumen di luar negeri. Contoh nyata dari fenomena ini adalah maraknya influencer lokal yang berhasil menembus pasar global, serta para wirausahawan muda yang memanfaatkan platform seperti Etsy, Amazon, dan Instagram untuk menjual produk mereka ke konsumen internasional.
  3. Peluang Kerja di Industri Teknologi
    Industri teknologi terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya digitalisasi di berbagai sektor ekonomi. Ini menciptakan banyak peluang kerja di bidang seperti pengembangan perangkat lunak, data analitik, keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI). Generasi milenial dan Gen-Z, yang tumbuh dengan teknologi ini, memiliki peluang besar untuk mengisi posisi-posisi yang sangat dibutuhkan dalam industri tersebut.
  4. Inovasi dalam Investasi dan Keuangan Digital
    Platform fintech (financial technology) seperti OVO, GoPay, dan Dana telah merubah cara generasi muda mengelola keuangan mereka. Selain mempermudah transaksi, platform ini juga memberikan akses lebih mudah ke investasi. Mulai dari investasi saham hingga cryptocurrency, generasi milenial dan Gen-Z memiliki berbagai pilihan investasi yang sebelumnya mungkin hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu. Dengan pengetahuan yang tepat, generasi ini bisa memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan kekayaan mereka sejak dini.

Tantangan dalam Sistem Ekonomi Digital

Namun, di balik berbagai peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital, terdapat pula sejumlah tantangan yang perlu diatasi oleh generasi milenial dan Gen-Z.

  1. Ketidakpastian Regulasi
    Salah satu tantangan terbesar dalam sistem ekonomi digital adalah ketidakpastian regulasi. Karena perkembangan teknologi bergerak sangat cepat, regulasi seringkali tertinggal. Di Indonesia, peraturan terkait ekonomi digital masih terus berkembang, baik dalam hal perlindungan konsumen, pajak e-commerce, hingga regulasi fintech. Ketidakpastian ini bisa menjadi hambatan bagi generasi muda yang ingin memulai bisnis digital atau berinvestasi dalam instrumen keuangan baru.
  2. Ketergantungan pada Teknologi
    Sistem ekonomi digital sangat bergantung pada infrastruktur teknologi. Meski generasi milenial dan Gen-Z sangat terbiasa dengan teknologi, ketergantungan ini juga bisa menjadi bumerang. Masalah seperti gangguan server, serangan siber, atau kebocoran data dapat mengakibatkan kerugian besar, baik bagi individu maupun bisnis. Selain itu, generasi muda perlu waspada terhadap dampak ketergantungan teknologi terhadap kesehatan mental dan produktivitas mereka.
  3. Ketimpangan Akses Teknologi
    Meskipun ekonomi digital menawarkan banyak peluang, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Di Indonesia, kesenjangan digital masih menjadi masalah, terutama di daerah-daerah terpencil yang infrastruktur internetnya belum memadai. Hal ini membuat sebagian generasi milenial dan Gen-Z di daerah tersebut sulit untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital.
  4. Tantangan Keamanan Siber
    Dengan semakin banyaknya transaksi yang dilakukan secara digital, ancaman keamanan siber juga meningkat. Generasi milenial dan Gen-Z harus lebih waspada terhadap ancaman seperti penipuan online, pencurian identitas, dan serangan siber lainnya. Pemahaman tentang keamanan digital menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh generasi muda agar mereka dapat melindungi diri dalam lingkungan ekonomi yang semakin digital.
  5. Kompetisi yang Tinggi
    Meskipun ekonomi digital menawarkan akses yang lebih mudah ke pasar dan peluang bisnis, kompetisinya juga sangat ketat. Generasi milenial dan Gen-Z tidak hanya bersaing dengan sesama warga negara, tetapi juga dengan individu dan perusahaan dari seluruh dunia. Untuk berhasil dalam ekonomi digital, mereka harus memiliki keunikan, kreativitas, dan keterampilan yang unggul agar dapat bersaing di pasar yang semakin global dan terbuka.

Pentingnya Pendidikan dan Literasi Digital

Peluang dan tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial dan Gen-Z dalam sistem ekonomi digital menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan literasi digital. Generasi muda harus terus meningkatkan keterampilan digital mereka, baik melalui pendidikan formal maupun melalui kursus-kursus online yang tersedia.

Selain itu, literasi keuangan digital juga menjadi hal yang krusial. Generasi milenial dan Gen-Z harus memahami risiko-risiko yang terkait dengan investasi digital, mengelola keuangan pribadi secara bijaksana, dan tetap waspada terhadap penipuan digital. Dalam hal ini, dukungan pemerintah dan lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan ekonomi digital.

Menavigasi Masa Depan Ekonomi Digital

Sistem ekonomi digital menawarkan peluang besar bagi generasi milenial dan Gen-Z untuk menjadi inovator, pengusaha, dan investor di masa depan. Namun, untuk berhasil dalam ekosistem ini, mereka juga harus mampu mengatasi berbagai tantangan, mulai dari ketidakpastian regulasi hingga ancaman keamanan siber.

Melalui pendidikan dan literasi digital yang baik, generasi ini dapat menavigasi dunia ekonomi digital dengan lebih percaya diri dan sukses. Penting bagi generasi milenial dan Gen-Z untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi dalam lingkungan ekonomi yang terus berubah. Dengan begitu, mereka dapat memaksimalkan potensi yang ditawarkan oleh ekonomi digital dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional yang lebih berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun