Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sistem Ekonomi Indonesia (24): Mengukur Efektivitas Sistem Ekonomi Campuran (di) Indonesia

15 Agustus 2024   07:08 Diperbarui: 15 Agustus 2024   07:09 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem ekonomi campuran merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan oleh banyak negara, termasuk Indonesia, untuk mencapai keseimbangan antara sektor publik dan swasta dalam perekonomian. Sistem ini menggabungkan elemen-elemen dari ekonomi pasar dan ekonomi terencana, dengan tujuan untuk mengoptimalkan efisiensi ekonomi sekaligus memastikan keadilan sosial. 

Namun, seberapa efektifkah sistem ekonomi campuran di Indonesia dalam mencapai tujuan-tujuan ini? Disini Kita akan membahas efektivitas sistem ekonomi campuran di Indonesia dengan mengacu pada teori ekonomi dan data yang relevan.

Karakteristik Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran di Indonesia ditandai oleh keterlibatan yang signifikan dari pemerintah dalam perekonomian, baik melalui regulasi, kebijakan fiskal, maupun kepemilikan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Di sisi lain, sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi, inovasi, dan penciptaan lapangan kerja. Dengan demikian, sistem ini bertujuan untuk mengambil keuntungan dari dinamika pasar yang kompetitif, sambil tetap menjaga kendali terhadap sektor-sektor yang dianggap strategis atau memiliki dampak besar terhadap masyarakat luas.

Keseimbangan antara Pasar dan Pemerintah

Salah satu aspek kunci dalam mengukur efektivitas sistem ekonomi campuran adalah bagaimana keseimbangan antara kekuatan pasar dan intervensi pemerintah dijaga. Di Indonesia, pemerintah sering kali mengambil peran aktif dalam mengatur harga komoditas penting, seperti bahan bakar, listrik, dan pangan, untuk melindungi masyarakat dari fluktuasi harga yang ekstrem. Meskipun ini dapat membantu menjaga stabilitas sosial, ada juga risiko bahwa intervensi yang berlebihan dapat menghambat efisiensi pasar dan mengurangi insentif bagi sektor swasta untuk berinovasi.

Data menunjukkan bahwa intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi, seperti subsidi BBM, telah memberikan dampak positif dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama di kalangan berpenghasilan rendah. Namun, subsidi yang tidak tepat sasaran juga dapat menyebabkan distorsi pasar dan beban anggaran yang besar. Oleh karena itu, efektivitas sistem ekonomi campuran di Indonesia sangat bergantung pada kemampuan pemerintah untuk menyeimbangkan antara intervensi yang diperlukan dan kebebasan pasar yang mendorong efisiensi (World Bank, 2021).

Peran BUMN dalam Sistem Ekonomi Campuran

BUMN merupakan salah satu instrumen utama dalam sistem ekonomi campuran di Indonesia. Sebagai entitas yang dimiliki negara, BUMN memiliki peran ganda: di satu sisi, mereka bertugas untuk menyediakan layanan publik dan menjaga stabilitas sektor-sektor strategis; di sisi lain, mereka juga diharapkan untuk beroperasi dengan efisiensi dan profitabilitas yang tinggi. Keberhasilan BUMN dalam menjalankan peran ini merupakan indikator penting dari efektivitas sistem ekonomi campuran.

Beberapa BUMN, seperti Pertamina dan PLN, telah berhasil menjadi pemain kunci di sektor masing-masing, dengan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Namun, tidak semua BUMN menunjukkan kinerja yang memuaskan. Masalah-masalah seperti korupsi, inefisiensi, dan kurangnya inovasi sering kali menjadi hambatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, reformasi BUMN menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk meningkatkan efektivitas sistem ekonomi campuran di Indonesia (OECD, 2022).

Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun