Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (20), Sistem Ekonomi Berbasis Pariwisata

13 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 13 Agustus 2024   09:05 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Dengan keindahan alam yang beragam, warisan budaya yang kaya, serta keragaman etnis dan tradisi, pariwisata telah menjadi salah satu sektor ekonomi utama yang berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Namun, mengembangkan sistem ekonomi berbasis pariwisata bukanlah tugas yang mudah. Terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi agar potensi tersebut dapat dimaksimalkan dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia.

Potensi Pariwisata dalam Sistem Ekonomi Indonesia

  1. Kontribusi terhadap PDB dan Penyerapan Tenaga Kerja
    Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Sebelum pandemi, sektor ini menyumbang sekitar 5,7% dari total PDB nasional. Selain itu, pariwisata juga menjadi sumber utama penyerapan tenaga kerja, terutama di daerah-daerah yang kaya akan destinasi wisata. Banyaknya lapangan kerja yang tercipta dari industri perhotelan, restoran, transportasi, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar kawasan wisata menunjukkan betapa pentingnya sektor ini.
  2. Sumber Devisa dan Pengembangan Infrastruktur
    Sebagai sumber devisa, pariwisata memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan meningkatkan cadangan devisa negara. Pertumbuhan pariwisata juga mendorong pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil, yang sebelumnya mungkin kurang mendapat perhatian. Jalan, bandara, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya dibangun atau diperbaiki untuk memfasilitasi akses dan kenyamanan wisatawan, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
  3. Diversifikasi Ekonomi dan Pengembangan Daerah
    Dengan memanfaatkan potensi pariwisata, Indonesia memiliki peluang untuk mendiversifikasi ekonominya. Hal ini sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tradisional seperti pertanian dan pertambangan. Pariwisata juga mendorong pengembangan ekonomi daerah dengan membuka akses ke pasar internasional, memperkenalkan produk lokal, dan mendorong inovasi dalam industri kreatif.

Tantangan dalam Pengembangan Sistem Ekonomi Berbasis Pariwisata

  1. Ketergantungan pada Wisatawan Internasional
    Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh sistem ekonomi berbasis pariwisata di Indonesia adalah ketergantungan yang tinggi pada wisatawan internasional. Pandemi COVID-19 mengungkapkan kerentanan ini, di mana penurunan drastis jumlah wisatawan mancanegara menyebabkan krisis di sektor pariwisata dan berdampak pada ekonomi lokal. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk memperkuat pasar domestik dan meningkatkan daya tarik wisata bagi wisatawan lokal.
  2. Degradasi Lingkungan dan Keberlanjutan
    Pengembangan pariwisata yang tidak terkendali dapat menyebabkan degradasi lingkungan, mulai dari pencemaran hingga kerusakan ekosistem. Pariwisata massal yang tidak berkelanjutan dapat menghancurkan keindahan alam yang menjadi daya tarik utama wisata itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berkelanjutan dalam pengelolaan pariwisata, termasuk regulasi yang ketat, edukasi bagi wisatawan, dan investasi dalam teknologi hijau.
  3. Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
    Meskipun pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi, distribusi keuntungan yang tidak merata dapat meningkatkan kesenjangan ekonomi dan sosial di daerah-daerah wisata. Biasanya, keuntungan besar cenderung dinikmati oleh perusahaan besar, sementara masyarakat lokal hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpuasan sosial dan mengurangi dukungan lokal terhadap pariwisata.
  4. Infrastruktur dan Konektivitas
    Meskipun pariwisata mendorong pembangunan infrastruktur, banyak daerah di Indonesia masih mengalami kekurangan infrastruktur dasar seperti jalan, transportasi, dan fasilitas kesehatan. Keterbatasan ini membatasi akses ke destinasi wisata dan menurunkan kualitas pengalaman wisatawan. Selain itu, masalah konektivitas antar daerah, khususnya di wilayah-wilayah terpencil, juga menjadi tantangan yang perlu diatasi.
  5. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
    Pengembangan pariwisata yang sukses memerlukan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan. Namun, di banyak daerah wisata, kualitas sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan. Pendidikan dan pelatihan yang memadai dalam bidang perhotelan, manajemen pariwisata, dan layanan pelanggan sangat penting untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.

Strategi Mengatasi Tantangan dan Memaksimalkan Potensi

Untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi pariwisata dalam sistem ekonomi Indonesia, beberapa strategi dapat diterapkan:

  1. Penguatan Pariwisata Domestik
    Pemerintah perlu mendorong pariwisata domestik dengan memperkenalkan program-program yang menarik bagi wisatawan lokal. Diskon, paket wisata, dan promosi di media sosial dapat meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk menjelajahi keindahan negeri sendiri.
  2. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
    Implementasi konsep pariwisata berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Ini termasuk pengembangan eco-tourism, regulasi ketat, dan kampanye kesadaran lingkungan bagi wisatawan.
  3. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan SDM
    Investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk tenaga kerja di sektor pariwisata sangat penting. Program vokasi, kursus keterampilan, dan sertifikasi profesional dapat membantu meningkatkan kualitas layanan dan daya saing pariwisata Indonesia.
  4. Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas
    Peningkatan infrastruktur di daerah-daerah wisata harus menjadi prioritas, termasuk pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, peningkatan konektivitas antar daerah juga penting untuk memperluas akses ke destinasi wisata yang belum tergarap.
  5. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal
    Pemerintah dan industri pariwisata harus bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat yang adil dari pariwisata. Ini dapat dilakukan melalui pengembangan UMKM, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan distribusi keuntungan yang lebih merata.

Pariwisata memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam sistem ekonomi Indonesia. Namun, untuk memaksimalkan manfaatnya, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan yang tidak hanya mengatasi tantangan yang ada tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan strategi yang tepat, sistem ekonomi berbasis pariwisata dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun