Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urgensi Pengukuran Kualitas Hidup (11) : Memahami Tujuan Pembangunan

28 Juli 2024   08:41 Diperbarui: 28 Juli 2024   08:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengukuran kualitas hidup manusia memiliki peran yang penting dalam memperdalam pemahaman tentang proses pembangunan dari perspektif ilmu ekonomi. Melalui penggunaan indikator seperti Human Development Index (HDI), kita dapat mengukur tidak hanya kemajuan ekonomi suatu negara tetapi juga aspek-aspek kualitas hidup yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan harapan hidup (Stiglitz et al., 2009).

Pentingnya pengukuran ini terletak pada kemampuannya untuk memberikan gambaran yang lebih holistik tentang capaian pembangunan manusia. Misalnya, data HDI membantu dalam mengevaluasi sejauh mana kebijakan pembangunan berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas, bukan hanya dari segi ekonomi tetapi juga dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pendidikan dan kesehatan (UNDP, 2020).

Dalam teori ekonomi, Amartya Sen menekankan bahwa pembangunan seharusnya dilihat sebagai peningkatan kemampuan individu untuk hidup lebih baik, yang tidak hanya mencakup peningkatan pendapatan tetapi juga ketersediaan akses terhadap sumber daya kunci seperti pendidikan dan layanan kesehatan (Sen, 1999). Dengan memahami lebih dalam melalui pengukuran kualitas hidup, kita dapat menilai efektivitas kebijakan pembangunan dalam mencapai tujuan-tujuan ini.

Di Indonesia, penggunaan Indeks Kemajuan Sosial (Social Progress Index) juga memberikan kontribusi signifikan dalam memperdalam pemahaman tentang pembangunan. Indeks ini menyoroti aspek-aspek kualitas hidup yang tidak hanya terbatas pada indikator ekonomi tetapi juga mencakup dimensi sosial seperti kesempatan, hak asasi, dan lingkungan hidup yang sehat (Porter et al., 2017).

Secara keseluruhan, pentingnya pengukuran kualitas hidup manusia dalam memperdalam pemahaman tentang pembangunan adalah untuk mengembangkan strategi pembangunan yang lebih holistik dan berkelanjutan. Dengan menggunakan data-data ini secara efektif, kita dapat mengidentifikasi tantangan-tantangan yang perlu diatasi dan merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Stiglitz et al., 2009).

Pembangunan ekonomi telah lama menjadi fokus utama kebijakan pemerintah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, paradigma pembangunan ekonomi mengalami pergeseran. Dari yang awalnya menitikberatkan pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) semata, kini semakin banyak perhatian yang diberikan pada pengukuran kualitas hidup manusia. Pengukuran ini dianggap sebagai cara yang lebih holistik untuk memahami sejauh mana pembangunan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks ini, urgensi pengukuran kualitas hidup manusia menjadi sangat relevan untuk dipertimbangkan dalam ilmu ekonomi.

Konsep Kualitas Hidup

Kualitas hidup manusia merupakan konsep yang mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi kesejahteraan individu, termasuk kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan tingkat pendapatan. Indikator tradisional seperti PDB seringkali tidak cukup menggambarkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, karena tidak memperhitungkan aspek-aspek sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, berbagai indeks telah dikembangkan untuk mengukur kualitas hidup, seperti Indeks Pembangunan Manusia (HDI), Indeks Kualitas Hidup (QoL), dan Indeks Kemajuan Sosial (SPI).

Pentingnya Pengukuran Kualitas Hidup dalam Pembangunan

  1. Pengambilan Kebijakan yang Lebih Tepat Sasaran

Dengan memahami kualitas hidup manusia secara komprehensif, pembuat kebijakan dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Pengukuran ini memungkinkan identifikasi area yang membutuhkan intervensi, seperti pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur, dan memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien.

  1. Evaluasi Keberhasilan Pembangunan

Indikator kualitas hidup memberikan alat yang lebih baik untuk mengevaluasi keberhasilan program pembangunan. Ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang bagaimana berbagai faktor ekonomi dan sosial berinteraksi dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang dampak pembangunan.

  1. Pendorong Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun