Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urgensi Pengukuran Kualitas Hidup (11) : Memahami Tujuan Pembangunan

28 Juli 2024   08:41 Diperbarui: 28 Juli 2024   08:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fokus pada kualitas hidup dapat mendorong inovasi dalam berbagai bidang, seperti teknologi ramah lingkungan dan praktik bisnis berkelanjutan. Selain itu, dengan menekankan pentingnya faktor sosial dan lingkungan, pengukuran kualitas hidup dapat mendukung pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang.

Tantangan dalam Pengukuran Kualitas Hidup

Meskipun penting, pengukuran kualitas hidup menghadapi beberapa tantangan, termasuk:

  • Ketersediaan Data: Ketersediaan dan kualitas data yang tidak merata di berbagai wilayah dapat mempengaruhi akurasi pengukuran.
  • Standarisasi Indikator: Beragamnya indikator yang digunakan dapat menyulitkan upaya standarisasi dan perbandingan antar negara atau daerah.
  • Kompleksitas Konsep: Kualitas hidup adalah konsep yang kompleks dan multidimensional, yang sulit diukur secara kuantitatif.

Urgensi pengukuran kualitas hidup manusia dalam perspektif ilmu ekonomi terletak pada kemampuannya untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan mendalam tentang kesejahteraan masyarakat dan keberhasilan pembangunan. Dengan mengatasi tantangan yang ada, pengukuran ini dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, mendorong inovasi, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, fokus pada kualitas hidup dapat membawa manfaat signifikan bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia serta negara-negara lainnya.

Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif tidak dapat diukur hanya melalui indikator ekonomi tradisional seperti Produk Domestik Bruto (PDB). Kualitas hidup manusia, yang mencakup aspek sosial, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan, harus menjadi fokus utama dalam memahami kemajuan pembangunan. Di bawah ini adalah beberapa contoh aplikasi pengukuran kualitas hidup dalam konteks pembangunan yang memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kesejahteraan masyarakat.

Contoh Aplikasi Pengukuran Kualitas Hidup

1. Pembangunan Perkotaan dan Infrastruktur

Dalam konteks pembangunan perkotaan, kualitas hidup dapat diukur dengan melihat akses terhadap layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, transportasi, dan perumahan yang layak. Sebagai contoh, kota-kota besar seperti Jakarta menghadapi tantangan kepadatan penduduk dan kemacetan lalu lintas. Dengan menggunakan pengukuran kualitas hidup, pemerintah dapat mengidentifikasi area yang paling membutuhkan perbaikan dan merancang kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan akses dan kualitas infrastruktur.

2. Pengentasan Kemiskinan

Pengukuran kualitas hidup dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang dimensi kemiskinan yang dialami oleh masyarakat, bukan hanya dari sisi pendapatan, tetapi juga dari akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Sebagai contoh, program pengentasan kemiskinan di Indonesia seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dapat menggunakan data kualitas hidup untuk menargetkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan dan membutuhkan intervensi segera.

3. Kesehatan Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun