Generasi Gen-Z (kelahiran setelah tahun 1995) dan Milenial (kelahiran antara tahun 1981-1996) di negara-negara ASEAN menghadapi tantangan serius terkait pengangguran, yang merupakan masalah kompleks yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial. Bagaimana fenomena pengangguran di kalangan generasi muda ASEAN? faktor-faktor yang menyebabkannya? serta upaya-upaya pa yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini?
Konteks Ekonomi dan Sosial ASEAN
ASEAN sebagai kawasan dengan populasi lebih dari 600 juta orang memiliki demografi yang didominasi oleh generasi muda yang merupakan aset penting untuk pertumbuhan ekonomi di masa depan. Namun, sejumlah negara di kawasan ini menghadapi tantangan besar dalam menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk muda mereka.
Faktor Penyebab Pengangguran Gen-Z dan Milenial
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata
Meskipun beberapa negara ASEAN mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pertumbuhan tersebut tidak selalu diikuti dengan penciptaan lapangan kerja yang memadai terutama dalam sektor-sektor yang relevan bagi generasi muda yang terampil.
2. Ketimpangan Kualifikasi dan Keterampilan
Ketimpangan antara kualifikasi yang dimiliki oleh lulusan baru dengan tuntutan pasar kerja merupakan salah satu faktor utama pengangguran. Banyak lulusan tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri modern seperti keterampilan digital, manajerial atau kreatif.
3. Transisi Ekonomi ke Era Digital
Pergeseran menuju ekonomi digital memerlukan adaptasi yang cepat dari generasi muda. Namun, infrastruktur digital yang belum merata di seluruh ASEAN dan kurangnya aksesibilitas terhadap pelatihan digital menjadi hambatan utama dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk pasar kerja yang semakin terhubung.
4. Tantangan Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM)