Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengatasi Pengangguran Gen-Z dengan Medsos? Emang Bisa?

21 Juli 2024   07:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   07:29 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial telah berkembang menjadi lebih dari sekadar platform untuk berbagi momen sehari-hari; ini menjadi alat penting bagi generasi Z (Gen-Z) di ASEAN dalam mengakses dan menciptakan peluang kerja. Dengan tingkat adopsi teknologi yang tinggi dan keterampilan digital yang kuat, Gen-Z di ASEAN menggunakan media sosial untuk menavigasi dunia kerja yang semakin kompleks dan kompetitif.

Salah satu cara utama media sosial menciptakan peluang kerja adalah melalui keterhubungan yang lebih baik dan jaringan yang lebih luas. Platform seperti LinkedIn dan Instagram memungkinkan Gen-Z untuk membangun jaringan profesional yang tidak terbatas oleh batasan geografis (Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2022). 

Melalui jaringan ini mereka dapat terhubung dengan mentor, mendapatkan rekomendasi pekerjaan dan bahkan berkolaborasi dalam proyek-proyek internasional. Kemampuan untuk membangun jaringan luas ini sangat penting mengingat pasar kerja di ASEAN yang beragam dan dinamis.

Selain itu media sosial memberikan kesempatan bagi Gen-Z untuk mempromosikan keterampilan dan portofolio mereka kepada audiens yang lebih luas. Ini terutama penting dalam industri kreatif dan teknologi di mana menunjukkan kemampuan dan inovasi secara visual dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan. Gen-Z dapat memanfaatkan platform seperti TikTok dan YouTube untuk memamerkan bakat mereka dan menarik perhatian perekrut serta klien potensial (Tjiptono, 2021).

Kewirausahaan digital adalah area lain di mana media sosial memainkan peran kunci. Banyak Gen-Z di ASEAN yang memulai bisnis mereka sendiri melalui platform media sosial, menjual produk dan jasa secara langsung kepada konsumen. Ini tidak hanya menciptakan peluang kerja bagi mereka sendiri tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain. Misalnya bisnis berbasis media sosial dapat memberikan kesempatan kerja bagi fotografer, desainer grafis dan manajer media sosial (Hootsuite, 2023).

Namun tantangan tetap ada dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk penciptaan kerja. Kesenjangan digital masih menjadi masalah di beberapa bagian ASEAN di mana akses ke internet dan teknologi masih terbatas. Gen-Z di daerah pedesaan atau kurang berkembang mungkin tidak memiliki akses yang sama ke peluang yang tersedia melalui media sosial dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di daerah perkotaan. Oleh karena itu penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk berinvestasi dalam infrastruktur digital dan program literasi digital untuk memastikan kesetaraan akses (World Bank, 2022).

Dari perspektif ekonomi peran media sosial dalam membuka peluang kerja bagi Gen-Z di ASEAN dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin banyaknya Gen-Z yang memanfaatkan media sosial untuk mencari dan menciptakan pekerjaan ini dapat mengarah pada diversifikasi ekonomi dan peningkatan produktivitas di kawasan ini (International Labour Organization, 2023).

Jadi, media sosial memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong utama penciptaan kerja bagi Gen-Z di ASEAN. Dengan memanfaatkan media sosial secara efektif generasi muda ini tidak hanya dapat mengatasi tantangan pengangguran tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah tersebut. Dalam menghadapi era digital ini penting bagi semua pemangku kepentingan untuk mendukung dan memfasilitasi penggunaan media sosial sebagai alat inovatif dalam dunia kerja.

Berikut adalah beberapa bentuk, jenis, contoh dan kisah sukses yang menggambarkan bagaimana media sosial berkontribusi terhadap penciptaan peluang kerja untuk Gen-Z di ASEAN.

Bentuk dan Jenis Media Sosial

  1. Platform Jaringan Profesional:
    • LinkedIn adalah platform yang paling banyak digunakan untuk jaringan profesional. Gen-Z dapat membangun profil profesional, terhubung dengan rekan industri, dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka. Melalui LinkedIn, Gen-Z dapat mempelajari berbagai peluang magang dan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
  2. Platform Konten Visual:
    • Instagram dan TikTok memungkinkan Gen-Z menampilkan kreativitas mereka melalui konten visual. Platform ini sangat efektif bagi mereka yang bergerak di bidang seni, desain, dan fashion. Gen-Z dapat menggunakan platform ini untuk memamerkan portofolio mereka dan menarik perhatian dari perekrut atau calon klien.
  3. Platform Video:
    • YouTube menyediakan peluang bagi Gen-Z untuk menjadi pembuat konten dan vlogger profesional. Banyak Gen-Z yang memanfaatkan YouTube untuk berbagi pengetahuan, tutorial, atau hiburan yang dapat menghasilkan pendapatan dari iklan dan sponsor.
  4. Platform Jual-Beli dan E-commerce:
    • Facebook Marketplace dan Instagram Shopping memungkinkan Gen-Z untuk menjual produk dan jasa mereka langsung kepada konsumen. Ini memberikan peluang bagi Gen-Z untuk memulai bisnis kecil tanpa modal besar.

Contoh dan Kisah Sukses

  1. LinkedIn:
    • Seorang mahasiswa dari Singapura, melalui LinkedIn, berhasil mendapatkan magang di sebuah perusahaan teknologi terkemuka di negara tersebut. Dengan memanfaatkan fitur jaringan dan rekomendasi LinkedIn, ia dapat memperluas kontak profesionalnya dan memperoleh pengalaman berharga yang membantunya dalam karirnya di bidang teknologi.
  2. Instagram:
    • Di Indonesia, seorang desainer fashion muda memulai bisnisnya dengan memasarkan karyanya melalui Instagram. Dengan kreativitas dan strategi pemasaran digital yang tepat, ia berhasil menarik perhatian pelanggan internasional, yang akhirnya meningkatkan penjualan dan membuat bisnisnya berkembang pesat.
  3. YouTube:
    • Seorang pemuda dari Filipina, dengan latar belakang pendidikan di bidang seni kuliner, mulai berbagi resep dan tips memasak di YouTube. Dengan konsistensi dan konten berkualitas, salurannya mendapatkan banyak pelanggan, yang akhirnya menarik sponsor dari berbagai produk makanan dan alat dapur.
  4. Facebook Marketplace:
    • Di Thailand, sekelompok mahasiswa menggunakan Facebook Marketplace untuk menjual kerajinan tangan yang mereka buat. Berkat platform ini, mereka mampu menjangkau pelanggan dari berbagai negara dan meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun