Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang luas dan mendalam pada berbagai sektor ekonomi, termasuk pada manajemen kekayaan keluarga yang dikelola oleh family office. Sebagai entitas yang bertugas mengelola aset dan investasi keluarga besar, family office harus beradaptasi dengan perubahan cepat yang disebabkan oleh pandemi ini.Â
Perubahan dalam Operasi Family Office
1. Peningkatan Volatilitas Pasar
Salah satu dampak paling signifikan dari pandemi COVID-19 adalah peningkatan volatilitas pasar keuangan. Family office harus menghadapi fluktuasi yang tajam dalam harga aset, yang mempengaruhi nilai portofolio investasi mereka. Ketidakpastian ekonomi global membuat pengelolaan risiko menjadi lebih kompleks dan menuntut pendekatan yang lebih berhati-hati dan adaptif.
"Volatilitas pasar yang meningkat mempengaruhi nilai portofolio investasi dan menuntut pengelolaan risiko yang lebih kompleks" (Smith, 2020).
2. Penerapan Teknologi Digital
Pandemi COVID-19 memaksa banyak family office untuk mengadopsi teknologi digital dalam operasional sehari-hari. Dengan pembatasan sosial dan kebijakan work-from-home, penggunaan alat komunikasi digital seperti video conferencing, cloud computing, dan sistem manajemen keuangan berbasis online menjadi kebutuhan mendesak. Hal ini membantu family office untuk tetap operasional dan menjaga produktivitas di tengah keterbatasan fisik.
"Adopsi teknologi digital menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga operasional dan produktivitas di tengah pandemi" (Johnson, 2021).
3. Revisi Strategi Investasi
Pandemi juga memaksa family office untuk merevisi strategi investasi mereka. Sektor-sektor seperti perjalanan, perhotelan, dan ritel mengalami penurunan tajam, sementara sektor teknologi, kesehatan, dan e-commerce menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Family office harus menyesuaikan alokasi aset mereka untuk mengurangi eksposur terhadap sektor-sektor yang terdampak negatif dan mencari peluang di sektor-sektor yang lebih resilient.
"Revisi strategi investasi diperlukan untuk mengurangi eksposur terhadap sektor-sektor terdampak dan mencari peluang di sektor-sektor resilient" (Miller, 2021).