Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Monetisasi Dekarbonisasi (12): Peluang Indonesia dari Pengurangan Dampak Negatif Perubahan Iklim

24 Juni 2024   16:31 Diperbarui: 24 Juni 2024   16:47 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Monetisasi Dekarbonisasi Melalui Pengurangan Dampak Negatif Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar abad ini, dengan dampak yang merugikan seperti banjir, kekeringan, dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrem. Upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dikenal sebagai dekarbonisasi, tidak hanya penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Monetisasi dekarbonisasi melalui pengurangan dampak negatif perubahan iklim dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara-negara yang mengadopsi strategi ini.

Dampak Negatif Perubahan Iklim

Perubahan iklim menyebabkan berbagai bencana alam yang dapat merugikan ekonomi dan masyarakat:

  1. Banjir: Banjir yang lebih sering dan parah dapat merusak infrastruktur, rumah, dan lahan pertanian, mengakibatkan kerugian finansial yang besar dan mengganggu kehidupan masyarakat.
  2. Kekeringan: Kekeringan yang berkepanjangan dapat mengurangi hasil panen, mengancam ketahanan pangan, dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.
  3. Cuaca Ekstrem: Peningkatan frekuensi badai, gelombang panas, dan fenomena cuaca ekstrem lainnya dapat mengancam keselamatan dan kesehatan manusia serta mengganggu aktivitas ekonomi.

Monetisasi Dekarbonisasi

Monetisasi dekarbonisasi mengacu pada upaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang menghasilkan keuntungan ekonomi melalui berbagai mekanisme. Beberapa strategi utama yang dapat diadopsi termasuk:

  1. Investasi dalam Energi Terbarukan: Mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan hidro untuk menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Ini tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keamanan energi.
  2. Efisiensi Energi: Meningkatkan efisiensi energi di sektor industri, transportasi, dan bangunan untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi. Program efisiensi energi dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
  3. Penjualan Kredit Karbon: Negara atau perusahaan yang berhasil mengurangi emisi di bawah target yang ditetapkan dapat menjual kredit karbon ke entitas lain yang memerlukan. Ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan.
  4. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Melindungi dan memulihkan hutan, lahan basah, dan ekosistem alami lainnya yang berfungsi sebagai penyerap karbon alami. Upaya ini dapat menghasilkan pendapatan melalui program REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation).

Studi Kasus: Indonesia

Indonesia adalah contoh negara yang memiliki potensi besar untuk monetisasi dekarbonisasi. Berikut adalah beberapa peluang dan inisiatif yang dapat diambil:

  1. Pembangkit Listrik Terbarukan: Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah, termasuk tenaga surya dan panas bumi. Investasi dalam proyek-proyek ini dapat mengurangi ketergantungan pada batu bara dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  2. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Basah: Dengan luasnya hutan tropis dan lahan gambut, Indonesia dapat berpartisipasi dalam program internasional seperti REDD+ untuk mendapatkan insentif finansial atas upaya pengurangan emisi melalui konservasi dan reforestasi.
  3. Pengembangan Infrastruktur Hijau: Pembangunan infrastruktur hijau di kota-kota besar dapat mengurangi risiko banjir dan cuaca ekstrem, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.

Manfaat Ekonomi

Monetisasi dekarbonisasi tidak hanya membantu mengurangi dampak negatif perubahan iklim tetapi juga membawa manfaat ekonomi, seperti:

  1. Penghematan Biaya: Mengurangi kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Investasi dalam mitigasi iklim dapat menghemat miliaran dolar dalam jangka panjang.
  2. Peningkatan Lapangan Kerja: Sektor energi terbarukan dan efisiensi energi dapat menciptakan lapangan kerja baru yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
  3. Peningkatan Investasi Asing: Negara yang aktif dalam dekarbonisasi cenderung menarik lebih banyak investasi asing, karena investor semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dalam portofolio mereka.
  4. Pendapatan Tambahan: Penjualan kredit karbon dan insentif dari program internasional dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara.

Monetisasi dekarbonisasi melalui pengurangan dampak negatif perubahan iklim adalah strategi yang menjanjikan untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Dengan investasi dalam energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengelolaan sumber daya alam, negara-negara seperti Indonesia dapat memenuhi target kesepakatan internasional seperti Perjanjian Paris sambil memanfaatkan peluang ekonomi baru. Upaya ini tidak hanya membantu melindungi lingkungan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun